SOREANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung terkesan melupakan para petani tembakau. Padahal, selama ini pertanian tembakau memberikan kontribusi sangat besar kepada penerimaan Negara melalui cukai.
Anggota DPRD Kabupaten Bandung Periode 2019-2024 dari Partai Nasdem Toni Permana mengatakan, pemerintah harus lebih memperhatikan para petani tembakau. Sebab, meraka sudah memberikan kontribusi sangat besar kepada Negara.
”selama masa kampanye pencalonan Legislatif saya melihat langsung ke lapangan, kebanyakan para petani tembakau secara ekonomi tidak terlalu baik. Mereka hidup di lingkungan tanah yang subur, namun kehidupan ekonominya sangat berbanding terbalik,” katanya saat ditemui di Soreang, Selasa (27/8).
Menurutnya, aspirasi masyarakat wilayah Pacet dan Kertasari yang berada di daerah pemilihan (dapil) 6 menyampaikan minimnya tanah untuk pengembanagan pertanian tembakau. Selain itu, alat produksi tanah belum diterima secara maksimal.
”Alat produksi tanah juga masih problem, program distribusi lahan sebagai kebijakan pemerintah pusat belum dirasakan petani tembakau. Padahal, pada bulan oktober merupakan perayaan hari tembakau nasional yang akan dipusatkan di Kabupaten Bandung,” tuturnya.
Toni menjelaskan, selama ini Asosiasi petani tembakau Indonesia (APTI) Kabupaten maupun provinsi telah mempertanyakan sejauh mana pemanfaatan dana bagi hasil dari Cukai tembakau dan pajak. Tetapi kondisi para petani di Kabupaten Bandung masih belum diperhatikan secara maksimal.
”Padahal, selama ini kontribusi mereka cukup besar baik secara lokal atau nasional. Oleh karena itu, kami menekankan kepada pemerintah agar lebih memperhatikan para petani tembakau baik pelayanan kesehatan sampai perekonomiannya,” tuturnya.
Toni menambahakan, dengan terbentuknya fraksi Nasdem di DPRD Kabupaten Bandung. Pihaknya harus lebih kritis terhadap proses kebijakan, eksekutif dan yudikatif.
”Sebenarnya ada yang lebih penting terkait pendapatan dan potensi, pasalnya pendapatan di wilayah Kabupaten Bandung ini sangat besar, karena banyaknya perusahaan-perusahaan besar. tapi sejauh ini mana dana bagi hasil, dan pemanfaatan dana CSR belum terasa langsung masyarakat,” pungkasnya. (yul/rus)