Manajer Operasional Ponyo Muhamad Rijal Asyari menyampaikan permintaan maaf atas kelalain staf kasirnya, sehingga menimbulkan ketersinggungan.
“Kami meminta maaf atas kejadian tersebut. Adapun yang tercantum dalam struk itu setelah kami klarifikasi dari karyawan kami berinisial P, hal itu murni tindakan pribadi yang bersangkutan,”ucap Rijal kepada awak media di Bandung Senin, (19/8).
Dijelaskannya, secara sistem pada mesin kasir tidak mencantumkan kalimat atau kata-kata yang berbau SARA. Namun, tulisan Cina yang tertera dalam struk, ditulis langsung oleh P.
“Dia (karyawan P), tidak menanyakan orderan dari customer. Sehingga dia tulis seperti itu (customer Cina). Seharusnya ditanya nama pemesannya.
Kami juga tidak tahu motifnya apa, karena setelah didesak dia tidak mau menjawab. Sesuai prosedur, karyawan itu kini sudah mengundurkan diri,”katanya.
Rijal juga mengatakan, pihak manajemen Ponyo sudah bertemu dengan korban (Ibu A). Permintaan maaf pun menurutnya, sudah di sampaikan secara langsung. Sehingga kelalaian tersebut sudah dianggap selesai oleh kedua belah pihak.
“Ini merupakan pelajaran bagi kami. Kedepan, kami akan berhati-hati lagi dalam merekrut karyawan. Apalagi pelanggan Ponyo sejak tahun 1972, dari segala lapisan, tidak membedakan suku, ras maupun agama, Semuanya konsumen kami,”ungkapnya.
Seperti diketahui, kejadian tersebut berawal ketika seorang ibu memesan makanan untuk dibawa pulang di rumah makan Ponyo jalan Malabar kota Bandung pada Sabtu, (17/8) lalu. Dalam struk pembayaran, tertulis nama pemesan hanya Customer Cina. Hal itu kemudian membuat ketidak nyamanan dan akhirnya viral media sosial. (mg5/yan)