CIMAHI – Tim Pemeriksa Hewan Kurban dari Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi menemukan ratusan hewan kurban yang dijual masih berusia muda atau belum cukup umur dan belum layak untuk dijadikan hewan kurban.
Kepala Seksi (Kasi) Peternakan Dispangtan Kota Cimahi, Retno Wulan mengatakan, sejak sepekan yang lalu, pihaknya melakukan penyisiran ke sejumlah lokasi yang menjual hewan kurban.
”Hingga kemarin, kita sudah melakukan pemeriksaan terhadap 1.718 ekor hewan kurban,” kata Retna, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Jumat (9/8).
Dijelaskannya, dari jumlah hewan yang diperiksa tersebut terdiri dari 553 ekor sapi dan 1.165 ekor domba. Dari jumlah tersebut ada 35 ekor sapi kurang umur, dua ekor sapi sakit tympani, dan satu ekor sapi lumpuh. Sementara untuk domba, ada 442 ekor kurang umur, 12 ekor sakit pink eye, satu ekor rnteritis, delapan ekor terkena orf, tiga ekor buta, dan tiga ekor pincang.
”Hewan-hewan itu tidak boleh dijual. Setelah pemeriksaan maka kami tidak memberikan kalung sehat kepada hewan itu,” jelasnya.
Sementara untuk hewan yang menderita sakit mata atau belekan, pihaknya meminta agar pemilik atau pedagang hewan segera memberikan pengobatan. Sebab, biasanya penyakit tersebut hanya pengaruh dari debu saat perjalanan dari peternakan keloksi penjualan.
”Sebaiknya segera diberikan penanganan ringan. Biasanya dua hari setelah ditangani hewan sembuh dari belekan,” ucapnya.
Dia menuturkan, hewan yang layak dikurbankan itu berkelamin jantan, dan cukup umur yakni diatas dua tahun untuk sapi, dan diatas satu tahun untuk domba/kambing. Kategori cukup umur ini bisa dilihat dari kondisi gigi hewan.
”Untuk sapi berumur di atas dua tahun yang ditandai sudah tumbuhnya lebih dari sepasang gigi tetap,” terangnya.
Dia mengungkapkan, sejauh ini hewan kurban yang dijual di Kota Cimahi mayoritas berasal dari luar Kota Cimahi. Seperti Jawa Tengah, Jawa Timur, Cililin dan Garut.
”Karena dari luar kota jadi kita tak tau benar tentang kondisi hewan. Bisa saja terserang penyakit saat perjalanan,” ungkapnya.
Untuk itu, Retno mengimbau warga yang akan membeli hewan untuk kurban agar lebih teliti saat memilih hewan. Dia juga mengingatkan agar membeli hewan yang sudah terpasang stiker khusus, tanda hewan tersebut sehat dan layak untuk dikurbankan.