BANDUNG – Terdapat 2.530 koperasi di Kota Bandung yang telah berbadan hukum. Namun, hanya 772 koperasi yang aktif, dan 619 koperasi yang dinyatakan sehat. Kondisi ini membuat Pemkot Bandung perlu memberikan pendampingan lebih agar koperasi bisa baik secara kualitas, tak hanya kuantitas.
Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana mengatakan, Pemerintah Kota (Pemkot) Bandung mendorong koperasi untuk “go digital”. Bahkan Koperasi harus bertransformasi mengikuti kebutuhan zaman. Langkah pertama yang dilakukan adalah rehabilitasi koperasi yang telah ada.
“Kalau kita sudah berikan pendampingan, pelatihan, tetap tidak bisa berkembang, pilihan terjelek adalah kita akan merasionalisasi,” kata Yana saat puncak peringatan ke-72 Hari Koperasi tingkat Kota Bandung di Ballroom Ibis Hotel, Jumat (2/8).
Dia mengatakan, koperasi akan diarahkan untuk memasuki ekosistem digital. Kendati berbasis ekonomi kerakyatan, koperasi juga bisa dikelola secara digital. Terlebih di era saat ini, lembaga keuangan digital seperti fintech begitu mendominasi.
“Pada masa digital ini koperasi pun harus mengikuti perubahan yang begitu pesat. Di era industri 4.0 ini koperasi pun harus masuk ke dunia digital dan menggunakan kecanggihan teknologi untuk memberikan pelayanan terbaik kepada anggota,” katanya.
Sementara itu, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro Kecil dan Menengah Kota Bandung, Atet Dedi Handiman mengaku, tengah mengagendakan reformasi total koperasi dengan menyusun program agar koperasi di Kota Bandung lebih maju dan dapat mengikuti perkembangan zaman.
“Koperasi harus bisa diandalkan untuk meningkatkan kesejahteraan anggota serta menggerakkan pertumbuhan ekonomi kota,” ujarnya.
Dia menilai, dengan merambah ekosistem digital adalah solusi agar koperasi ini dapat terus bertahan. Sebab, di era digital sekarang ini dibutuhkan masyarakat membutuhkan pelayanan yang efesien dan praktis.
“ Jadi dengan mengangkat tema Koperasi Menuju Ekosistem Digital. Koperasi harus go digital agar dapat bersaing sehat dengan badan usaha lainnya,” ucap pria yang juga menjadi Ketua Koperasi Pegawai Pemerintah Kota Bandung itu.
Sementara itu, Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (Hipmi) Kota Bandung membuat aplikasi LEMON. Aplikasi ini untuk memudahkan dan menyejahterakan anggota Koperasi di Bandung.
Ketua Hipmi Kota Bandung, Surya Batara mengatakan, aplikasi dengan nama LEMON singkatan dari Layanan Elektronik Microbanking Online yang bisa diakses melalu website dan bisa diinstal melalui playstore.