NGAMPRAH– Kabupaten Bandung Barat ditunjuk sebagai pilot project untuk pengentasan masalah pengangguran dan kemiskinan melalui program corporate social responsibility (CSR) oleh Asian Development Bank (ADB).
Sama dengan Kabupaten Bandung Barat, Kabupaten Aceh Tamiang, Provinsi Nanggroe Aceh Darussalam juga dilirik oleh ADB. “Dipilihnya Kabupaten Bandung Barat karena dinilai sebagai kabupaten yang paling serius dalam mengurangi angka pengangguran,” kata Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Bandung Barat Iing Solihin di Ngamprah, Rabu (31/7).
Program CSR dari ADB, salah satunya sudah pernah digulirkan di Filipina. Bagi Kabupaten Bandung Barat dengan adanya CSR dari ADB akan semakin mempercepat pengentasan pengangguran.
Sebelumnya, Kementerian PPN/Bappenas bersama dengan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, serta Kementerian Perindustrian telah menggulirkan program Skill Development Center (SDC).
“SDC ditujukan untuk mengatasi masalah ketenagakerjaan. Sekarang dengan adanya CSR dari ADB memberikan keuntungan bagi Bandung Barat dalam mempercepat penanganan pengangguran,” terangnya.
Perwakilan dari ADB, Mr.Steve bagian Bimbingan Teknis dan Mr Harry sebagai pimpinan proyek datang ke Bandung Barat, Selasa (30/7). Kedatangan mereka untuk mengumpulkan informasi terkait penanganan pengangguran.
Sebelumnya, Direktur Tenaga Kerja dan Perluasan Kesempatan Kerja pada Bappenas Mahatmi Parwitasari Saronto mengatakan Kabupaten Bandung Barat satu-satunya daerah di Indonesia yang bergerak cepat menyambut program SDC. Padahal Bandung Barat tidak termasuk pilot project untuk program pengentasan persoalan pengangguran.
“Program SDC sudah digulirkan tiga tahun lalu. Ada beberapa daerah yang dijadikan pilot project di antaranya Kota Solo dan Denpasar. Tapi sejak dua tahun lalu dijadikan pilot project, tidak tampak ada perubahan. Sementara Bandung Barat yang tidak dijadikan pilot project baru berjalan enam bulan sudah menunjukkan progres yang menggembirakan,” pungkasnya. (drx)