”Berkali-kali kami lakukan rehabilitasi. Tapi jalan pintas lah yang mereka pilih. Berjibaku kami memberikan pelatihan berbagai macam keterampilan, dari mulai potong rambut, menjahit dan lainnya, tapi pilihan atau jalan pintas itu yang mereka kembali pilih. Mungkin mudah atau seperti apa saya tidak tahu ya,” jelasnya.
Ditemui di tempat yang sama, Bupati Bandung Dadang M. Naser mengatakan, terkait korban trafficking di Situbondo dengan 3,7 juta jumlah penduduk Kabupaten Bandung, kejadian tersebut tidak akan terelakan.
”Kondisi masyarakat yang hedonisme, ingin cepat kaya, ditawari kerja ternyata ditipu. Kasus ini selalu ada setiap tahun,” katanya.
Menurut Dadang, untuk penangan para korban. pihaknya terus berkoordinasi dengan Polresta Situbondo melalui Dinas Sosial Kabupaten Bandung bekerjasama dengan Polres Bandung. Lebih lanjut menambahkan, pihaknya terus berupaya agar kejadian serupa tidak kembali terjadi.
”Kita meminimalisir dengan sosialisasi ke seluruh masyarakat melalui pendidikan, hati-hati biasa gadis cantik, tidak memiliki HP akan ditandai dan dirayu. Penanganan sedang diproses, Kami sedang sounding dulu, lagi diurus disananya. Kita punya rumah singgah, nantinya mereka akan ditampung ke rumah singgah,” pungkasnya. (yul/rus)