“Di mana kategori pelari mencapai waktu yang baik ini hanya bersaing dengan diri sendiri, bukan bersaing dengan pelari lainnya. Kalau pelari yang berprestasi adalah otomatis harus bersaing, bukan sekadar dengan dirinya aja tapi dengan yang lainnya,” katanya.
“Ini levelnya (lari prestasi, red) beda, latihannya harus disiplin dan terstruktur, enggak boleh asal-asalan supaya bisa membangun ritme daya tahan tubuh dan kecepatan,” imbuhnya.
Hendri, yang berdomisili di Cengkareng, Jakarta Barat itu mengaku, rutin melakukan latihan lari marathon selama empat kali dalam waktu seminggu.
“Jadi capaian waktu terbaik saya adalah 18 menit dalam jarak 5 km. Ini kunci permasalahannya di kesehatan yaitu nutrisi. Kalau nutrisi kita dibangun dengan baik yaitu menjaga pola makan otomatis mempunyai kekuatan tubuh yang fit. Karena pola nutrisi/pola hidup yang sehat ini sama dengan menabung kesehatan untuk hari tua kita,” pungkasnya.
Diketahui, Pocari Sweat Run Bandung West Java Marathon 2019 berlangsung pada Minggu (28/7). Sebanyak 10 ribu pelari dari berbagai daerah di Indonesia dan mancanegara ikut berpartisipasi dalam ajang yang telah berlangsung sejak 2017 tersebut.
Pocari Sweat Run Bandung West Java Marathon 2019 memiliki empat kategori lari yang dipilih oleh peserta, yakni 5k, 10k, half marathon (21k), dan full marathon (42k).
Event ini bakal dimulai dari Gedung Sate dan melewati berbagai lanskap kota di Jalan Asia Afrika, Jalan Merdeka, Jalan Braga, hingga Jalan R.E. Martadinata (Riau). (mg5/yan)