NGAMPRAH– Kalangan ibu rumah tangga menjadi sasaran soal penyebaran HIV/AIDS (Human Immunodeficiency Virus/Aquired Immunodeficiensy Syndrome). Hal itu yang dilakukan Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (Stikes) Jendral Acmad Yani Cimahi melalui kegiatan pemberdayaan wanita di GOR Desa Batujajar Timur, Kecamatan Batujajar, Jumat (26/7).
Ketua pelaksana kegiatan, Perdina Nursidika mengatakan, meski bukan daerah dengan tingkat prevalensi yang terbanyak, penderita penyakit HIV/AIDS terdapat di seluruh Desa di Kecamatan Batujajar. Penderita dari kalangan ibu rumah tangga pun terbilang banyak.
“Sasarannya menjadikan ibu-ibu di sini aware terhadap penyakit HIV. Soalnya, HIV/AIDS di Bandung Barat itu kan salah satu yang tertinggi di Jawa Barat. Yang termasuk paling banyak penderitanya, adalah kalangan ibu rumah tangga. Dari mana, biasanya tertular, dari suaminya,” ujar Perdinan di lokasi.
Sehingga, kata Perdina, kegiatan yang memanfaatkan dana hibah dari Kementerian Ristekdikti senilai Rp 40 juta itu, ditujukan agar ibu rumah tangga di Desa Batujajar Timur dapat meningkatkan kesadaran akan penyakit HIV/AIDS.
Pemegang Program HIV di Puskesmas Batujajar, Hani Nurani Permani menyatakan, kejadian kasus HIV di Kecamatan Batujajar sudah merata di setiap desa. Walaupun tidak menyebutkan jumlah penderitanya, namun penderita HIV di Batujajar sudah banyak.
“Dari laki seks laki (LSL), waria, ibu rumah tangga juga ada angka kejadiannya. Jadi memang kita harus lebih banyak bertindak, agar masyarakat lebih perhatian. Kebanyakan kan masyarakat belum paham HIV itu apa, mereka hanya tahu HIV itu penyakit yang mengerikan,” ujar Hani.
Menurut Hani, Dinas Kesehatan melalui petugas di puskesmas berupaya menekan angka HIV/AIDS dengan cara melakukan penyuluhan di sekolah dan di lingkungan masyarakat. Selain itu, pihaknya juga melakukan mobile visiting.
“Jadi, pemeriksaan tes HIV dilakukan dengan jemput bola ke komunitas-komunitas kunci, seperti komunitas gay, waria, dan pekerja seks komersial,” katanya.
Sebagai langkah preventif, lanjut dia, setiap ibu hamil pun diwajibkan untuk melakukan pemeriksaan HIV. Hal tersebut untuk menghindari penyakit tersebut menular kepada bayinya. Dan yang wajib diperiksakan itu pasien infeksi menular seksual (IMS), pasien Tuber Colosis (TBC), dan ibu hamil.