CIMAHI – Kasubbid Mitigasi Gunung Api (MGA) Wilayah Barat PVMBG Nia Haerani memastikan, erupsi yang terjadi di Gunung Tangkuban Parahu tidak akan berpengaruh pada Sesar Lembang.
Saat ditemui di Pos Pemantauan Gunung Tangkuban Parahu pada Jumat (26/7), Nia menjelaskan intensitas erupsi yang terjadi pukul 15.48 WIB itu sangat kecil.
”Jadi gini apakah aktivitas ini mempengaruhi Sesar Lembang? Ngga, Kan erupsi yang tadi itu intensitasnya sangat kecil,” tegasnya.
Ditegaskannya, dinamika aktivitas gunung berapi seperti Tangkuban Parahu ini tidak akan menyebabkan aktivitas Sesar Lembang. ”Itu ngga. Karena itu beda sistem, beda dinamika,” ucapnya.
Nia menjelaskan, erupsi yang terjadi saat ini adalah erupsi freatik. Erupsi freatik proses keluarnya magma ke permukaan bumi karena pengaruh uap yang disebabkan sentuhan air dengan magma baik secara langsung ataupun tidak langsung.
”Yang terjadi saat ini adalah erupsi freatik. Kalau erupsi freatik itu dari segi intensitas dia tidak akan membesar. Jadi mudah-mudahan tidak akan terjadi lagi yang lebih besar dari itu,” jelas Nia.
Dikatakannya, saat erupsi sore tadi, teramati adanya letusan abu yang menghasilkan material abu dengan ketinggian 200 meter dari dasar kawah berwarna kelabu tebal. Berdasarkan pemantauan terkini, erupsi di Kawah Ratu Gunung Tangkuban Parahu sudah menurun.
”Saat ini hembusan masih berlangsung tapi warna hembusannya itu sudah berwarna putih. Artinya warna putih itu bahwa material yang dikeluarkan sekarang itu hanya dominan gas dan air, tidak terdeteksi adanya bantuan ke permukaan,” ungkap Nia.
Kemudian saat terjadinya erupsi tadi, ada aktivitas erupsi kegempaan yang melebihi standar skalai amplitude yang diskalakan. ”Terlihat saat ini kegempaan sudah menurun, skalai amplitude sudah mengecil sekitar 15 milimeter,” katanya. (mg5/rie)