BANDUNG – Perolehan kursi DPRD Kota Bandung anjlok pada pemilu 2019. Di mana partai besutan Megawati Soekarnoputri itu memasang target 14 kursi namun hanya meraih separuhnya.
Wakil Ketua DPC PDIP Kota Bandung Ari Setiasakti mengatakan, meski perolehan kursi PDIP Kota Bandung anjlok, namun pihaknya tetap menerima hasil pemilu 2019.
“Kami sebagai peserta pemilu tentu menerima hasilnya. Demikian juga penempatan kader yang menduduki kursi DPRD nantinya. Kami menerima dengan baik dan memang enggak ada sengketa,” katanya, kemarin (24/7).
Dia memaparkan, minimnya kursi yang diperoleh tersebut otomatis menjadi kritik internal PDIP Kota Bandung yang harus diperbaiki.
“Bagi kami menjadi autokritik supaya lebih baik lagi ke depannya,” ucapnya.
Secara mendasar, Ari juga mengungkapkan penyebab anjloknya PDIP dalam meraih kursi DPRD Kota Bandung periode 2019-2024. Masifnya berita bohong alias hoak yang menyerang PDIP ditengarai menjadi penyebab utama melorotnya perolehan kursi DPRD Kota Bandung pada pemilu 2019 ini.
“Enggak perlu saya ungkapkan panjang lebar lagi, pasti kalian sudah tau penyebabnya. Sekarang kan berita hoak sangat meresahkan,” ungkapnya.
Menurut Ari, proses tahapan pemilu 2019 berlangsung dinamis dan praktis sehingga membuat situasi dan kondisi pemilu berubah seketika.
“Sebelumnya kami yakin dapat 14 kursi. Namun kondisi sangat dinamis dengan adanya isu-isu yang berkembang di masyarakat,” imbuhnya.
Padahal kata dia, para caleg sudah bekerja optimal melakukan sosialisasi ke masyarakat. Akan tetapi, masifnya berita bohong di masyarakat membuat pihaknya tidak berdaya.
“Bisa ditanyakan langung ke lembaga survie bahwa partai kami yang banyak membantu masyarakat,” ucapnya.
Dia berharap, agar pemilu-pemilu selanjutnya berlangsung lebih baik dan fair. Oleh sebab itu, dirinya meminta kinerja penyelenggara pemilu baik KPU maupun Bawaslu lebih proaktif di dalam menanggal isu-isu palsu.
“Memang tingkat partisipasi masyarakat naik karena ini juga berasamaan dengan pilpres. Tapi secara esensi masyarakat masih belum memahami politik yang sebenarnya,” pungkasnya. (mg4/yan)