BANDUNG – Program revitalisasi sekolah menengah kejuruan (SMK) yang tengah digalakkan pemerintah, mendorong Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK) Dinas Pendidikan (Disdik) Jawa Barat (Jabar) melakukan pembaruan terhadap mata pelajaran di SMK.
Dilansir dari laman resmi Dinas Pendidikan Jawa Barat, Kepala Bidang (Kabid) Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan (PSMK), Deden Saeful Hidayat mengatakan, sebenarnya tidak ada pelajaran yang jenuh, melainkan pelajaran tersebut memerlukan pembaruan.
”Misalnya, pelajaran akuntansi banyak yang mengatakan jenuh, maka dari itu kita akan melakukan perubahan dari segi pembelajaran yang menyenangkan dan tidak membosankan,” kata Deden.
Terutama, lanjutnya, Jabar yang mengedepankan tagline “SMK Juara”, PSMK akan berusaha mengimplementasikan program tersebut dan menyesuaikan dengan Instruksi Presiden Nomor 9 Tahun 2016 tentang Revitalisasi SMK.
Revitalisasi SMK sangat penting dilakukan di saat ancaman teknologi destruktif mulai terlihat nyata. Lulusan SMK dengan keterampilan khusus di suatu bidang dan memiliki wawasan global sangat diperlukan agar keterserapan tenaga kerja lulusan SMK terus meningkat.
”Faktor yang dapat menunjang kompetensi lulusan SMK agar dapat bersaing di dunia kerja adalah melaksanakan pelatihan yang sesuai dengan kebutuhan dunia industri serta pembekalan sertifikasi kompetensi bagi calon lulusannya,” ucapnya.
Menurutnya, pembaruan di sekolah menengah kejuruan, salah satunya dengan merevitalisasi bidang kelembagaan, termasuk kompetensi dan output.
”Termasuk juga dalam pemetaan kompetensi, harus disesuaikan dengan lapangan kerja dan kebutuhan di masyarakat,” ujarnya.(dsdkjbr/ziz)