BANJARAN – Untuk membantu masyarakat yang membutuhkan bantuan air bersih, karena dampak kemarau. Polres Bandung melalui Sat Lantas menyalurkan 6 tangki air bersih ke Desa Margahurip Kecamatan Banjaran Kabupaten Bandung, Kamis (18/7).
Pantauan dilokasi pembagian air bersih, ratusan warga di enam RW Desa Margahurip Kecamatan Banjaran. Warga sangat antusias dan rela menunggu untuk menerima bantuan air bersih, meraka rela mengantri sebelum tangki pengangkut air datang.
Kanit Dikyasa Polres Bandung Iptu Iwan Setiawan mengatakan, di musim kemarau tahun ini. Polres Bandung mengadakan Bakti Sosial untuk membantu masyarakat yang kekeringan air dampak dari musim kemarau, dengan membagikan air bersih di empat lokasi se Desa Margahurip. Pihaknya, menyediakan enam tangki untuk didistribusikan ke empat RW.
”Sebelumnya kami sudah berkoordinasi dengan Bhabinkantibmas untuk melakukan pemantauan ke desa tersebut, setelah fix kekurangan air maka kami juga langsung mendistribusikan air bersih ke empat RW untuk diberikan air bersih,” kata Iwan saat ditemui disela-sela pembagian air bersih di Banjaran, Kamis (18/7).
Iwan mengatakan, jika nantinya terdapat daerah yang belum teraliri air dan membutuhkannya, maka pihaknya akan berkoordinasi dengan Bina Masyarakat (Binmas) Polres Bandung untuk kemudian pihaknya akan menyediakan bantuan air bersih untuk warga yang terdampak kekeringan.
”Apabila Binmas sudah mendapatkan warga yang kekeringan di Kecamatan nya yang berada di wilayah hukum Polres Bandung maka kami akan segera menyediakan air bersih secara gratis,” katanya.
Menurut Iwan, bakti sosial ini untuk membantu masyarakat yang membutuhkan air bersih, karena pihaknya pun sangat peduli kepada masyarakat. ”Kami berharap kegiatan ini disamping beramal juga dapat mendekatkan diri sekaligus sebagai bentuk kepedulian Polisi kepada masyarakat,” akunya.
Sementara itu, Ketua Rw 07 Mumu mengucap sangat berterima kasih atas bantuan air bersih yang diberikan Polres Bandung kepada warga secara gratis. ”Semoga bantuan air ini bermanfaat, dan kami berharap apabila membutuhkan bisa mengirim lagi,” tuturnya.
Menurut Mumu sesuai data jumlah penduduk tercatat ada 155 Kepala Keluarga (KK) dan 400 jiwa. Lebih lanjut ia mengaku, sudah sepekan pasca kemarau, beberapa warganya mengeluhkan kekurangan air bersih. ”Kekurangan air bersih belum begitu lama, tapi kalau kemaraunya lebih panjang mungkin akan lebih banyak yang membutuhkan. Saat ini hanya sebagian warga yang kekurangan air,” jelasnya.