BANDUNG – Wakil Gubernur Jawa Barat, Uu Ruzhanul Ulum menegaskan, jangan sampai ada tindakan perpeloncoan dalam kegiatan Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Jawa Barat.
Hal itu disampaikannya usai kunjungan kerja ke Balai Pelatihan Sumber Daya Manusia (BPSDM) Provinsi Jawa Barat, Jalan Kolonel Masturi, Kota Cimahi, Senin (15/7/2019).
Menurutnya, hal-hal berbau perpeloncoan terhadap siswa baru sangat dilarang oleh pemerintah dan jangan sampai ada korban di Jawa Barat Jabar ini.
Jika tindakan seperti itu terjadi di Jawa Barat, kata Uu, pihaknya akan memberikan sanksi tegas kepada pihak sekolah.
“Mungkin saya akan memberikan sanksi tegas untuk mereka yang masih membandel melaksanakan kegiatan yang dianggap melanggar yang ditentukan,” katanya.
Justru yang harus ditekankan kepada siswa baru dalam MPLS ini, lanjut Uu, adalah pemahaman pendidkan karakter dan bela negara, kedisiplinan dan pemahaman tentang Pancasila.
’’Pengenalan kembali Pancasila kepada siswa itu sangat penting. Sebab, pelajar zaman sekarang tidak tahu dan paham akan dasar negara ini,’’kata dia.
Uu juga mendukung, pelibatan unsur TNI dalam kegiatan MPLS. Sebab, keberadaan mereka akan semakin menumbuhkan jiwa nasionalisme para siswa. Termasuk menghindarkan para siswa dari paham-paham radikal.
“Maka dengan adanya TNI mudah-mudahan bisa diantisipasi supaya tidak terjadi hal-hal yang diinginkan, khususnya yang merongrong tentang Pancasila ini,” pungkasnya.
Terpisah, Wakasek Kurikulum SMKN 3 Cimahi, Asep Suwarno menjamin dalam MPLS ini tidak akan ada aksi perpeloncoan.
“Di sini tidak ada penugasan apapun yang sifatnya (perpeloncoan). Atribut pun tidak macam-macam,” tegasnya.
Menurutnya, di SMKN 3 Kota Cimahi sebanyak 608 sisw baru mengikuti MPLS untuk tahun ajaran 2019.
Berdasarkan pantauan langsung, sekolah yang terletak di Jalan Sukarasa, Citeureup, Cimahi Utara itu, mewajibkan para siswa datang pukul 06.00 WIB.
Asep mengatakan, MPLS tahun ini akan dilaksanakan selama lima hari. Pihaknya memulai MPLS terhitung sejak Senin (15/7) hingga Jumat (19/7).
pihaknya sudah menekankan agar konsep MPLS disesuaikan dengan pendidikan karakter yang mengacu kepada pedoman MPLS Jabar Masagi dan pendidikan karakter.
’’Kita juga kolaborasi untuk pengenalan budaya sekolah itu sendiri,” kata Asep saat ditemui Jabar Ekspres, Senin (15/7).