NGAMPRAH– Pemkab Bandung Barat sangat serius untuk menuntaskan berbagai persoalan sampah yang tengah di hadapi. Salah satunya dengan upaya mengunjungi perusahaan pengelolaan sampah ternama di Negeri Jiran Malaysia, yang dilakukan Wakil Bupati Bandung Barat, Hengki Kurniawan baru-baru ini.
Hengki memandang, permasalahan sampah di Kabupaten Bandung Barat merupakan satu hal yang perlu mendapatkan perhatian dan penanganan yang serius dari Pemerintah Daerah maupun pihak lainnya termasuk masyarakat.
“Jelas kami sangat serius agar persoalan sampah ini bisa selesai. Namun, lagi-lagi keterbatasan anggaran menjadi salah satu faktor utama kurang maksimalnya penanganan sampah,” kata Hengki dalam akun media sosial Instagram pribadinya.
Berdasarkan laporan yang diterimanya dari Dinas Lingkungan Hidup (DLH), potensi sampah di Kabupaten Bandung Barat per harinya mencapai kurang lebi 800 ton. Namun, kemampuan DLH dalam pengangkutan sampai perharinya hanya 150 ton.
“Ini karena minimnya armada truk pengangkut sampah, petugas pengangkut dan keterbatasan anggaran untuk operasional. Oleh karena itu, perlu adanya kerja sama atau investasi dari pihak lain,” katanya.
Pihaknya pun, diakui Hengki, terus melakukan upaya, salah satunya melakukan komunikasi dengan pihak-pihak dari luar negeri, seperti Hungaria, Korea, dan lainnya. Namun, model kerja sama yang ditawarkan adalah pinjaman atau hutang (bukan investasi).
Oleh sebab itu, pekan lalu Hengki mengunjungi langsung perusahaan Cenviro di Malaysia, untuk melakukan komunikasi terkait rencana kerja sama berbentuk investasi dari perusahaan tersebut di Kabupaten Bandung Barat.
“Kami berharap perusahaan Cenviro dari Malaysia jadi berinvestasi di Kabupaten Bandung Barat, untuk mengatasi masalah sampah ini. Kami mohon doanya dari warga Kabupaten Bandung Barat,” ungkapnya.
Setelah kunjungan tersebut, mantan artis ternama di dunia perfilman Tanah Air itu mengatakan, tengah menunggu perusahaan Cenviro melakukan survei atau kajian selama kurang lebih empat bulan, untuk meneliti potensi-potensi sampah di Kabupaten Bandung Barat, yang memiliki nilai lebih untuk di daur ulang.
“Nanti akan dilakukan kajian dulu apakah layak oleh pihak perusahaan di Malaysia tersebut. Jika memenuhi persyaratan nantinya bisa diterapkan di wilayah Bandung Barat,” tandasnya. (drx)