“Saat ini ada 12 rute. Kalau ada permintaan dari masyarakat, pasti akan kami tambah, terutama yang jauh-jauh seperti Manado, Kendari dan lainnya,” ucapnya.
“Kapasitas Kertajati bisa mencapai 5 juta per tahun berarti tiap hari itu bisa 200 kali take off dan landing karena Bandara ini sangat luas dan memungkinkan,” tambahnya.
Menurut Budi, Angkasa Pura II juga mengusulkan agar ada penerbangan dari Bandara Husein Sastranegara ke BIJB Kertajati. Rencananya, dalam dua minggu ke depan akan ada penerbangan eksklusif berupa taksi helikopter.
“Bagi yang ingin perjalanan eksklusif kami akan sediakan taksi helikopter dari Bandung ke Kertajati akan dimulai dua minggu lagi,” katanya.
Budi pun tidak lupa mengapresiasi langkah Pemerintah Daerah Provinsi (Pemdaprov) Jawa Barat yang gencar melakukan sosialisasi pengalihan bandara. Budi juga meminta Pemdaprov Jawa Barat menjadi yang terdepan mempromosikan BIJB Kertajati melalui pendekatan pariwisata.
“Pemprov Jabar harus terus terdepan mempromosikan bandara ini melalui pariwisata, khususnya budaya Cirebon yang memiliki potensi besar dan sudah dikenal luas,” katanya.
Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul melihat peningkatan penumpang yang signifikan setelah pengalihan ke BIJB Kertajati. Guna terus meningkatkan jumlah penumpang, kata dia, pihaknya menginstruksikan kepada 27 Kepala Daerah di Jawa Barat untuk ikut menyosialisasikan BIJB Kertajati.
“Saya akan perintahkan kepala daerah untuk sosialisasikan kepada warganya termasuk mengharapkan juga kepada sebagian kepala daerah di Jawa Tengah,” katanya.
“Saya optimis Kertajati akan berkembang dan diminati. Tadi kata beberapa penumpang mereka senang karena tidak macet, wilayahnya pun asri, fasilitas juga bagus, mereka mengaku puas, saya kira itu mewakili,” ucapnya. (*)