Perhelatan AAF 2019 Berjalan Lancar dan Sukses

Masing-masing peserta karnaval merepresentasikan budaya dan tradisinya melalui kostum maupun atraksi seni yang ditampilkan seperti Arak-Arakan Mikoshi (budaya Jepang), Bebegig Sukamantri (Kabupaten Ciamis), Helaran Angklung Buncis (Kota Cimahi), Seni Badawang (Kabupaten Bandung Barat), Barongan (Kota Blitar), dll. Antusiasme pengunjung semakin tinggi saat peserta dari Kota Tasikmalaya menampilkan sebuah Replika Burung Garuda berukuran 6,5 meter yang diikuti dengan tarian persembahan.

Saat karnaval berlangsung, turut hadir pula Gubernur Provinsi Jawa Barat Ridwan Kamil, Wali Kota Bandung Oded M. Danial, Wakil Wali Kota Bandung Yana Mulyana, Staf Ahli Menteri Bidang Multikultural Kemenpar Esthy Reko Astuti, dan Sekretaris Daerah Kota Bandung Ema Sumarna.

Tidak berhenti di situ, kemeriahan acara Asia Africa Festival 2019 masih berlanjut hingga malam hari. Para pengunjung diajak bernostalgia bersama “Bandung Legend” yang merupakan sebuah grup kolaborasi musik dari Teddy Rif, Mplay Utopia, dan Yukie Pass Band. Ada juga bazaar kuliner yaitu Asia Africa Geographic & Food Market yang berlangsung sampai tanggal 30 Juni.

Selama dua hari diselenggarakan, perhelatan Asia Africa Festival mampu menarik 139.750 pengunjung yang terdiri dari wisatawan lokal maupun asing. Perputaran uang saat perhelatan berlangsung diperkirakan mencapai Rp 42,7 miliar dengan rata-rata pengeluaran pengunjung Rp 306.224/orang. Bahkan tingkat okupansi/hunian hotel yang berada pada radius 1 KM dari lokasi festival mencapai 100%. Hotel tersebut di antaranya Savoy Homann, Prama Grand Preanger, Ibis Style, dan De Braga. Sementara beberapa hotel terdekat diluar radius 1 KM tingkat huniannya mencapai 80%.

Di tahun 2020 mendatang, peringatan Konferensi Asia Afrika ke-65 akan kembali diselenggarakan dengan sajian acara yang lebih meriah dan tentunya mampu menarik lebih banyak jumlah wisatawan. (adv/mg1/drx)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan