NGAMPRAH– Sepanjang bulan Januari hingga Juni 2019, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Barat merilis ada 112 kejadian bencana di KBB dengan jumlah 6 orang luka-luka, dan 874 orang terdampak.
Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik pada Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) KBB, Dicky Maulana menuturkan, kejadian bencana didominasi longsor (82 kejadian), kebakaran dan angin puting beliung (13 kejadian).
“Sisanya banjir bandang (1 kejadian) dan pergerakan tanah (7 kejadian). Bencana longsor paling banyak, bahkan untuk jumlah jiwa terdampak itu mencapai 488 orang,” kata Dicky di Ngamprah, kemarin.
Dicky menyebutkan, kejadian bencana tersebut juga mengakibatkan rumah warga rusak berat dan ringan. Secara ke seluruhan jumlah total rumah warga rusak mencapai 219 unit.
“Untuk rumah-rumah terdampak ini, sudah kami usulkan ke Dinas Permukiman untuk mendapatkan bantuan rutilahu. Yang pasti, kami berharap semuanya bisa segera selesai,” katanya.
Dicky menambahkan, dalam setiap tahunnya rata-rata jumlah kejadian bencana di Bandung Barat mencapai 250 kejadian. Kejadian tersebut hampir merata di semua kecamatan.
“Selain di selatan seperti Cikalongwetan dan Cisarua kejadian bencana seperti longsor masih saja terjadi di awal tahun kemarin,” ujarnya.
Dicky menambahkan, memasuki bulan Juni ini musim bencana seperti longsor dan banjir bandang diprediksi tidak akan terjadi. Sebab, pada Juni sudah memasuki musim kemarau.
Meski demikian, pihaknya memastikan akan mengantisipasi bencana selama musim kemarau ini. “Terutama mempersiapkan soal distribusi air karena ancaman kekeringan kerap terjadi di musim kemarau setiap tahunnya,” pungkasnya. (drx)
CAPTION: