DALAM rangka pelindungan bahasa dan sastra daerah, diperlukan rencana strategis dan sinergisitas program dari lembaga-lembaga yang berkepentingan. Tanpa adanya sinergi, setiap lembaga akan membuat program masing-masing yang dapat jadi program tersebut menjadi tumpang tindih atau duplikasi sehingga secara ekonomi merupakan pemborosan. Hal tersebut dikatakan Prof. Dr. Ir. Ganjar Kurnia DEA., Ketua Dewan Kebudayaan Jawa Barat, dalam Diskusi Kelompok Terpumpun Sinergisitas Program dan Kegiatan Pemerintah Pusat dan Daerah dalam Rangka Pelindungan Bahasa dan Sastra Daerah.
Menurut Ganjar, Setelah tujuan jelas dan kegiatan yang harus dilakukan sudah tertulis dengan jelas, maka aspek sinergisitas dimulai dengan perencanaan bersama untuk membuat program yang akan dilaksanakan di masing-masing lembaga. ”Perencanaan, sebenarnya bukan hanya pada saat membuat program kerja tahunan, tetapi dimulai dengan merumuskan Rencana Strategis Pembangunan Kebahasaan secara bersama-sama. Untuk hal ini, Balai Bahasa sangat tepat apabila jadi motornya” kata Ganjar.
Menurut Umar, dalam rangka pelindungan bahasa dan sastra, terlebih dahulu harus diawali dengan pemetaan bahasa dan sastra daerah. Pada kesempatan tersebut, Umar memaparkan program dan kegiatan Balai Bahasa Jabar yang sudah dan akan dilakukan terkait kebahasaan dan kesastraan. Di antaranya pada tahun 2019 ini Balai Bahasa Jabar juga akan melakukan konservasi manuskrip.
Dalam diskusi yang dihadiri oleh peserta dari Biro Yanbangsos Setda Jabar, Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat, Bappeda, Lembaga Basa jeung Sastra Sunda (LBSS), IKA Dubas Jabar, Peneliti Sastra, dan insan media massa tersebut diisi oleh empat orang pembicara. Selain Ganjar Kurnia dan Umar Solikhan, dua pembicara lainnya adalah Deni Setiawan, S.S. (Kasubbid Pelindungan Sastra, Badan Bahasa dan Perbukuan) dan Ida Ningrum, S.Si., M.Pd. (Kasubbid Pemerintahan dan Pembangunan Manusia, Bappeda Provinsi Jawa Barat). Terkait pelindungan bahasa dan sastra, dalam kesempatan diskusi, Ida Ningrum menjelaskan beberapa langkah yang dilakukan Bappeda Jabar, yakni program pelestarian bahasa, pelestarian sastra, dan pelestarian aksara.