Long H-March

Akhirnya Mao tiba di pro­pinsi Xi’an di utara. Di sana disambut tokoh daerah. Yang menambah semangat perju­angan Mao. Di sinilah Mao menyusun pasukannya. Un­tuk menaklukkan kekuasaan Chiang Kai Shek di seluruh Tiongkok. Tokoh daerah yang menyambutnya itu adalah: ayah Xi Jinping.

Kunjungannya ke Yudu itu ditafsirkan sebagai napak ti­las. Bahwa Tiongkok siap melakukan long march baru. Long march di zaman modern. Menderita dalam waktu yang panjang. Sambil tidak mau takluk pada musuh. Kali ini musuhnya adalah Amerika.

Isyarat yang ingin disampai­kan: Tiongkok siap untuk perang panjang. Dengan se­gala pengorbanan.

Xi Jinping lantas mengun­jungi satu pabrik di Jiangxi. Bukan pabrik sembarang. Ini pabrik rare earth. Tanah jarang. Tanah langka. Yang mem­produksi 27 jenis kimia tam­bang. Salah satunya bahan baku low carbon. Yang dipak­ai untuk membuat layar HP, casing HP, pesawat TV dan elektronik lainnya.

Tiongkok menguasai 90 persen bahan baku rare earth dunia. Ada kemungkinan Tiongkok akan melarang ekspor rare earth ke Amerika.

Kita memiliki sedikit rare earth di Bangka. Yang dulu diekspor sebagai tanah sisa tambang. Kini benda itu tentu sangat berharga. Di sela-sela perang dagang mer­eka. Perang dagang telah berkembang ke perang din­gin. (Dahlan Iskan)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan