BANDUNG – Pembagian Takjil dibulan Ramadan merupakan kegiatan rutinitas baik secara terjadwal maupun insidentil yang dilakukan di Masjid Pusdai Jawa Barat.
Imaroh Masjid Pusdai, Imron Hasan mengungkapkan, pembagian takjil disediakan khusus bagi jamaah yang datang lebih awal yang biasanya menjalankan tadarus dan mengikuti ceramah sebelum buka puasa.
”Kami berusaha menyediakan takjil untuk jamaah. Untuk biaya ada dari donatur ramadhan seperti Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Sekretaris Daerah Provinsi, dan Jasa Gedung serbaguna. Masing-masing memberikan 10 hari, di awal, tengah dan akhir bulan,” ungkap Imron, di Masjid Pusdai, Jalan Diponegoro, Kota Bandung, Selasa (7/5).
Dalam setiap hari, lanjutnya, biasanya petugas menyediakan 1000 paket makanan yang bervariasi tergantung pada distribusi.
”Biasanya paket distribusi itu masuk kedalam sistem insidential tadi yaitu ketika donatur langsung meberikan takjil untuk ifthar kepada jamaah. Intinya insidential itu pembagian takjil yang tidak terjadwal, biasanya bisa dari institusi dan perorangan,” bebernya.
Selain memberikan takjil,Masjid Pusdai juga menyediakan sahur untuk para jamaah. Namun makanan sahur ini hanya diberikan kepada petugas masjid pusdai dan jamaah yang melaksanakan itikaf saat 10 hari akhir ramadan.
”Kami juga melaksanakan kegiatan tarhib ramadan dan terjadwal, di dalam tarhib ada kajian dan diklat, seperti menyemarakkan bazar multiproduk dan kegiatan seni budaya dan juga pelatihan ilmu falaq, faroid, dan fiqh keisalaman dan wanita,” pungkasnya.(mg3/ziz)