Emil berharap, melakukan program tersebut akan membawa warga Jabar seimbang antara ilmu, iman, akhlak dan kesehatannya. Sehingga tujuan mewujudkan warga Jawa Barat Juara Lahir dan Batin dengan inovasi dan kolaborasi akan tercapai.
”Mudah- mudahan kita istiqomah. Paling sulit adalah konsistensi atau istiqomah,” katanya.
Pada pelaksanaan Tarling atau Safari Ramadan tahun ini, juga akan disebar santunan melalui DKM masjid penyelenggara untuk diberikan kepada kaum dhuafa, fakir miskin atau orang yang membutuhkan di sekitar masjid. Santunan untuk masjid wilayah Bandung berjumlah Rp25 juta dan kabupaten/kota lainnya berjumlah Rp 50 juta.
Sementara menurut Ketua Dewan Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Pusdai, Choirul Anam, ibadah puasa adalah proses melatih diri. Maka, Ramadhan adalah bulan pendidikan.
”Selama satu bulan inilah kita dilatih kejujuran, kesabaran, dan peduli sesama,” kata Anam.
Anam menjelaskan, dari ibadah puasa yang sungguh-sungguh akan menimbulkan kesalehan sosial. Dengan mengutip ayat Alquran surat Al Baqarah ayat 183, ‘La’allakum Tattaquun’ dipahami oleh para ulama-ulama tafsir sebagai esensi puasa. Yaitu puasa yang diperintahkan Allah SWT, dengan tujuan para pelaku puasa bisa meningkatkan takwanya.
”Jujur, sabar, peduli sesama. Puasa meningkatkan derajat, kemuliaan, di sisi Allah SWT. Dan semoga amal ibadah kita diterima Allah SWT,” katanya. (bbs/ziz)