JAKARTA – Arsenal dan Chelsea punya kans menciptakan sejarah baru di Liga Europa. Dua tim dari Kota London itu berpotensi menggelar derbi di final musim ini, setelah keduanya meraih hasil positif dalam leg pertama semifinal Jumat (3/5) dini hari WIB.
Duel sesama tim Inggris di final Liga Europa pernah tercipta pada edisi perdana saat masih bernama Piala UEFA. Pada 1971-1972 Tottenham Hotspur dan Wolverhampton Wanderers bersua di final dan dimenangkan Tottenham. Kini, duel sesama tim Inggris di final berpotensi tercipta kembali.
Arsenal paling besar peluangnya ke final musim ini. Itu setelah The Gunners meraih kemenangan 3-1 saat menjamu Valencia di Stadion Emirates, Jumat (3/5) dini hari WIB. Gol-gol Arsenal diciptakan oleh brace Alexandre Lacazette pada menit 18 dan 26, serta Pierre-Emerick Aubameyang pada menit 90. Valencia sejatinya sempat unggul pada menit 11 lewat Mouctar Diakhaby.
Tim asuhan Unai Emery itu percaya diri menatap laga leg kedua di markas Valencia pada 9 Mei mendatang. Meski begitu, The Gunners tak boleh lengah. Valencia jelas terpacu untuk bisa membalas kekalahan pada leg pertama.
Sementara itu, meski tak menang, Chelsea juga memetik modal penting usai menahan imbang tuan rumah Eintracht Frankfurt dengan skor 1-1. Sempat tertinggal lewat gol Luka Jovic pada menit 23, Chelsea mampu membalas melalui Pedro Rodriguez pada menit 45. Chelsea hanya butuh skor imbang 0-0 di Stamford Bridge pada laga leg kedua, 9 Mei mendatang.
Khusus Chelsea, hasil seri itu sekaligus membuat mereka mengukir rekor gemilang di pentas Liga Europa. Chelsea menjadi tim pertama yang tak terkalahkan dalam 16 pertandingan beruntun di Liga Europa. The Blues mematahkan rekor sebelummnya yang diukir Atletico Madrid pada 2011-2012.
Chelsea memulai rekor tak terkalahkan di Liga Europa sejak semifinal musim 2012-2013. Pada musim itu, Chelsea menjadi juara. Pada musim ini, Chelsea sudah 13 kali berlaga dan meraih 11 kemenangan serta dua kali imbang. (jpc/jpnn)