BANDUNG – Kementerian Pertahanan (Kemhan RI) bersama 22 Perusahaan BUMN dan Asing menandatangani kerjasama 18 kontrak untuk pengadaan alat utama sistem persenjataan strategis (alutsista) dan 7 kontrak pengadaan konstruksi senilai Rp 2,1 triliun dan 1,4 miliar dolar AS.
Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengatakan, mitra industri pertahanan nasional seperti PT Pindad, PT PAL, serta sejumlah perwakilan dari perusahaan asing sudah menjadi mitra Kemenhan.
Dia menginginkan, industri pertahanan harus menjadi mitra strategis dengan menghasilkan produk-produk berkualitas. Sehingga, dapat ditunjukan kepada dunia Internasional.
Dalam kontrak tersebut Kemhan melakukan pengadaan alutista, seperti tank kelas medium, kendaraan lapis baja bekerjasama dengan PT Pindad. Sementara dengan PT PAL Kemenhan penandatanganan kontrak lanjutan produksi kapal selam.
Selain itu, kesepakatan lainnya adalah penandatangan kontrak konstruksi di lingkungan Kementerian pertananan/Tentara Nasional Indonesia, penyedia barang/jasa serta penyerahan sepedamotor.
Sementara itu, Direktur Utama PT Pindad, Abraham Mose dalam sambutannya mengatakan, penandatangan kontrak merupakan yang terbesar dengan melibatkan pihak BUMN maupun badan usaha swasta nasional.
Menurutnya, PT Pindad sendiri sepakat untuk memberikan produk dalam pengadaan alutsita di antaranya kendaraan tempur infanteri (PT Pindad), MKK (PT Pindad), Jatri Infanteri (PT Pindad).
Sedangkan bersama, kendaraan alat khusus nubika akan diprosuksi oleh PT Merpati Wahana Raya termasuk Kendaraan Jihandak. Untuk Kapal Selam Elektrik Diesel diadaakan oleh PT PAL yang bekerja sama dengan Daewoo. Dan masih banyak kontrak lainnya.
Ryamizard mengungkapkan pertahanan militer Indonesia kini semakin disegani dunia. Bahkan posisinya sudah masuk 10 besar.
Menurutnya, posisi tersebut telah naik 9 peringkat dari ia sebelum menjabat menteri di era Presiden Jokowi pada 2014. Saat pertama kali ia menjabat menteri, Indonesia menduduki posisi ke-19 dunia.
Mantan Kepala Staf Angkatan Darat itu memastikan akan terus meningkatkan pertahanan Indonesia agar mampu bersaing dan disegani dunia internasional.
Sementara itu, dimintai konfirmasi seusai acara, Ryamizard tak menyangkal jika pernyataannya itu adalah jawaban untuk capres 02 Prabowo, yang menyebut pertahanan Indonesia lemah.