Di sektor waduk, lanjutnya, Pemprov Jabar mendukung program strategis pemerintah pusat yang akan menghadirkan tujuh bendungan di Jawa Barat. Setelah Bendungan Jatigede di Kabupaten Sumedang selesai, pemerintah pusat merencanakan membangun Bendungan Ciawi di Kabupaten Bogor, Bendungan Sukamahi (Kabupaten Bogor), Bendungan Sadawarna (Subang dan Sumedang), Bendungan Kuningan (Kuningan), Bendungan Cipanas (Sumedang), Bendungan Leuwikeris (Ciamis dan Tasikmalaya), dan Bendungan Matenggeng di Kabupaten Ciamis dan Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah.
Di bagian lain, puncak peringatan ke-27 Hari Air Sedunia tingkat Jawa Barat dengan tema ”Leaving No One Behind” dapat dimaknai bahwa semua harus mendapatkan akses air bersih.
”Kami berkomitmen menjadikan air minum, air bersih, dan sanitasi sebagai hak dasar rakyat. Bahasa Inggrisnya ‘Leaving No One Behind’, jadi tidak boleh satu warga pun, baik di Kuningan dan di Jawa Barat tertinggal terhadap akses air,” urainya.
Kepala Dinas Sumber Daya Air Provinsi Jawa Barat, Linda Al-Amin mengatakan, peringatan ini sesuai dengan resolusi PBB yang ditetapkan dalam sidang PBB ke 47 pada 22 Desember 1992 di Rio de Janiero, Brazil yang menetapkan tanggal 22 Maret sebagai hari air sedunia yang harus diperingati oleh setiap negara anggota PBB.
”Selama 13 tahun, Pemerintah Provinsi Jawa Barat selalu memperingati dan tahun ini sesuai dengan tema yang diusung oleh PBB leaving no one behind artinya semua harus mendapatkan akses air, ini bagian inti dari komitmen PBB sampai 2030 di mana setiap orang tanpa terkecuali dapat merasakan manfaat air,” katanya.
Dijelaskan, maksud dari peringatan hari air adalah untuk meningkatkan kesadaran dan kepedulian masyarakat akan pentingnya menjaga kelestarian kemanfaatan air untuk manusia dan makhluk hidup lainnya.
”Peringatan ini sebagai usaha untuk menarik perhatian public akan pentingnya air bersih dan penyadaran pengelolaan sumber daya air yang berkelanjutan,” jelasnya.