KUNINGAN – Pemerintah Provinsi Jawa Barat melalui Dinas Sumber Daya Air, memeriahkan puncak Hari Air Sedunia dengan mencanangkan gerakan 100 Embung Juara untuk menjamin ketersediaan air bersih di Jawa Barat.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil mengungkapkan, gerakan ini meliputi normalisasi, peningkatan kapasitas, serta pengamanan mata air 100 situ yang ada di enam wilayah sungai Jawa Barat.
”Kami mencanangkan mulai sekarang yang namanya air di Jawa Barat sebisa mungkin multifungsi. Jadi air tidak hanya untuk fungsi dasar tapi ada fungsi lainnya sesuai kewajarannya,” ujar di Waduk Darma, Kabupaten Kuningan, Jumat (29/3).
Menurut dia, dengan 100 Embung Juara kebutuhan air di Jawa Barat diupayakan bisa terpenuhi. Tidak hanya untuk kepentingan mandi cuci kakus, tapi juga kepentingan industri, pariwisata, perikanan, dan kebudayaan.
”Ada bidang air yang bisa jadi sumber ekonomi, kemudian mana bidang air yang bisa jadi sumber tempat terjadinya sebuah peristiwa kebudayaan,” ujar Emil.
Untuk itu, dia mendorong pemerintah kota/kabupaten memaksimalkan fungsi waduk dan pantai di daerah masing-masing, misalnya untuk olah raga air (water sport) dan gelar budaya.
”Kita juga sudah mencanangkan bahwa ekonomi Jawa Barat yang paling luar biasa adalah pariwisata. Sebab, keindahannya, Jawa Barat sangat punya potensi menjadi provinsi pariwisata terbaik. Di tahun 2019 kami sedang menyiapkan revitalisasi, agar visi multifungsi tadi menjadi kenyataan,” papar pria yang akrab disapa Kang Emil itu.
Kang Emil menjelaskan, sejumlah bidang air yang akan tersentuh revitalisasi dan penataan oleh Pemprov Jabar di antaranya, Waduk Darma di Kabupaten Kuningan, Situ Ciburuy (Kabupaten Bandung Barat), Situ Rawa Kalong (Kota Depok), Kalimalang (Kota Bekasi), dan Break Water di Kabupaten Pangandaran.