CIMAHI – Sejak dibagikan pada 2017 sejak itu pula Kartu Tani belum dapat digunanakan. Pasalnya setelah dibagikan kartu tersebut tak pernah ada kuota untuk pembelian pupuk.
Setelah lama menunggu untuk bisa digunakan, akhirnya para petani penerima bantuan Kartu Tani akan segera bisa memanfaatkan kartu tersebut pada 1 April 2019 mendatang.
”April sudah bisa digunakan. Sudah isi kuota. Sudah dirapatkan dengan pihak Bank Mandiri,” kata Kepala Dinas Pangan dan Pertanian (Dispangtan) Kota Cimahi, Supendi Heriyadi saat ditemui di Pemkot Cimahi, Jalan Demang Hardjakusumah, Jumat (29/3).
Menurut Supendi, dari 644 saat ini Kartu Tani yang sudah terisi baru 459 yang sudah ada kuota dan segera bisa digunakan. Sementara untuk sisanya atau sebanyak 185 masih menunggu pengecekan ulang dari Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kota Cimahi karena masih ada sedikit kesalahan dalam data.
”Dalam waktu dekat, yang belum terisi akan segera kita proses.Sudah ada kesepakatan dengan pihak-pihak terkait,” ujarnya.
Dijelaskannya, Kartu Tani merupakan alat transaksi berupa kartu debit, semacam kartu ATM, yang dapat digunakan untuk membeli kartu tani. Kartu itu akan disinkronkan dengan Eletronic Data Capture (EDC) yang sudah disediakan di toko yang sudah ditunjuk.
”Kios-kios pupuk sudah dilengkapi mesin EDC dan siap dioperasikan,” jelasnya.
Supendi memastikan, kuota pupuk bersubsidi dalam Kartu Tani cukup untuk kebutuhan setahun. Dalam setahun, lanjutnya, para petani akan mendapatkan jatah pupuk bersubsidi sebanyak 111 ton. Rinciannya, urea 98 ton, SP-36 sebanyak 31 ton, ZA 14 ton, NPK 57 ton dan pupuk organik 9 ton.
”Bantuan diberikan sesuai kebutuhan. Kita sudah prediksikan cukup untuk satu tahun,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pertanian pada Dispangtan Kota Cimahi, Mita Mustikasari mengatakan, manfaat Kartu Tani yang bisa diperoleh para petani adalah bisa memperoleh pupuk bersubsidi sesuai kuota yang diberikan. Tujuannya, untuk meningkatkan produk pangan, komoditas pertanian dan mendorong penerapan pemupukan berimbang.
”Dari sisi petani, kartu ini akan memudahkan petani mendapatkan saluran pupuk bersubsidi dan berbagai fasilitas kredit usaha rakyat lainnya,” kata Mita.
Selain itu, lanjutnya, keberadaan Kartu Tani juga bakal memudahkan pemerintah dalam mengontrol peredaran pupuk di Indonesia. Program itu diklaim paling efisien dan praktis bagi petani.