SOREANG – Bupati Bandung Dadang M. Naser menilai, Hari Konsumen Nasional (Harkonas) 2019 merupakan momentum yang tepat bagi para produsen untuk melindungi hak-hak konsumen. Sekaligus untuk meningkatkan keberdayaan konsumen atas kualitas produk dan pelayanan.
”Ini adalah hari perlindungan bagi konsumen. Ini saat yang tepat bagi para produsen, untuk melindungi, menghargai dan menghormati hak-hak konsumen,” kata Dadang disela-sela acara Peringatan Harkonas 2019 di Pelataran Gedung Sate Jalan Diponegoro Bandung, Rabu (20/3).
Pada kesempatan itu, Dirinya mengimbau kepada para konsume, agar teliti terhadap barang yang dibeli. Terlebih di era digital, dimana perdagangan online meskipun memiliki kelebihan dalam hal kemudahan dan kecepatan, namun masih terdapat kekurangan dalam hal kepuasan bagi konsumen.
”Konsumen harus menyadari, bahwa pemerintah melindungi hak-haknya. Untuk itu, jangan segan mengajukan keluhan apabila ada ketidakpuasan terhadap produk yang dibeli, maupun terhadap pelayanan saat melakukan pembelian,” Katanya
Menurutnya, perdagangan online dimanapun, termasuk di Indonesia, seringkali terjadi ketidakesesuaian barang yang dibeli dengan sampel yang ditampilkan.
”Pelihara kepercayaan konsumen, dengan menjaga kualitas produk dan pelayanan. Harus konsisten antara barang yang ditampilkan sebagai sampel, dengan barang yang dikirim kepada pembeli,” tuturnya.
Sementara itu Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil berharap, konsumen bisa memahami hak dan kewajibannya sehingga bisa menjadi konsumen cerdas.
”Konsumen harus cerdas dalam bertransaksi barang maupun jasa, baik pembelian konvensional maupun digital. Oleh karena itu, edukasi harus lebih ditingkatkan lagi, agar konsumen lebih memahami hak dan kewajibannya,” kata Ridwan Kamil.
Seiring dengan kemajuan digital, Ridwan Kamil menyebutkan peningkatan e-commerce (iklan elektronik) sangat tinggi, sehingga saat ini orang memiliki pilihan.
“Kami mendapat informasi, bahwa potensi e-commerce di regional Asean dalam 10 tahun kedepan, akan mencapai 80 miliar dolar atau sekitar Rp. 1.000 triliun,” tutup dia (yul/rus).