NGAMPRAH– Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bandung Barat mendorong Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna untuk segera melantik puluhan calon kepala sekolah tingkat SD yang sudah terpilih. Sampai saat ini, kekosongan kepala sekolah tersebut hanya diisi oleh seorang Pelaksana Tugas (Plt) sejak beberapa tahun terakhir.
Seperti diketahui, tercatat ada 110 SD yang belum memiliki kepala sekolah. Namun 98 calon kepala sekolah sudah dinyatakan lolos seleksi untuk selanjutnya menunggu pelantikan dari bupati. Para calon kepala sekolah tersebut juga sudah mengikuti diklat yang digelar Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan di Lembaga Pengembangan dan Pemberdayaan Kepala Sekolah di Solo.
“Kami dari PGRI sudah menyampaikan kepada pak bupati untuk segera melantik kepala sekolah terpilih karena sudah lama kosong dan hanya diisi seorang Plt. Intinya pak bupati juga sudah merespon asalkan Dinas Pendidikan sudah memenuhi syarat administrasi yang normatif, itu yang disampaikan pak bupati,” ujar Ketua PGRI Kabupaten Bandung Barat, Jalaludin usai melakukan audiensi bersama Bupati Bandung Barat Aa Umbara Sutisna di Ngamprah, Senin (18/3).
Selain persoalan kepala sekolah, ujar dia, hal lainnya seperti untuk persoalan guru honorer juga disampaikan agar yang sudah memenuhi persyaratan normatif bisa diangkat. “Pertemuan pertama bersama PGRI, intinya kami ingin bersinergi dengan pemerintah daerah untuk kemajuan dunia pendidikan di Bandung Barat. Sehingga segala persoalan bisa diselesaikan bersama-sama,” terangnya.
Dia menjelaskan, dalam pertemuan tersebut juga dibahas soal kesiapan PGRI menghadapi Pemilu 2019. Para guru juga diminta untuk menyukseskan pelaksanaan pesta demokrasi lima tahunan tersebut tanpa harus golput. “Termasuk soal menghadapi pemilu tahun ini harus sukses dan jangan golput. Karena anggota PGRI di Bandung Barat saja mencapai 15 ribu orang. Sebanyak 6 ribunya berstatus PNS,” kata Jalaludin yang juga menjabat sebagai Kabid SD pada Disdik Bandung Barat.