Hal sama dilakukan Badan Pemenangan Nasiolan (BPN) Prabowo-Sandiaga Uno. Selain mengerahkan seluruh kekuatan, BPN dibantu sejumlah relawan untuk memantau jalannya Pilpres dan Pemilu salah dengan meluncurkan aplikasi berbasis native mobile bernama Rekat Indonesia yang akan mengawal perolehan suara di tiap tempat pemungutan suara (TPS).
“Aplikasi ini untuk mengawal dan mengawasi suara pasangan capres-cawapres 02 di TPS, sehingga para relawan dari berbagai elemen pendukung telah membentuk Relawan Kawal TPS Indonesia disingkat Rekat Indonesia,” kata Koordinator Rekat Indonesia Tanty Widanarni, kemarin.
Dia mengatakan aplikasi tersebut memudahkan para relawan di dalam dan luar negeri melakukan kawal TPS, karena dengan aplikasi berbasis native mobile tidak lagi terkendala kondisi geografis wilayah maupun ketersediaan jaringan.
Menurut dia, melalui sistem tersebut memungkinkan relawan dapat terus mendata seluruh aktivitas pilpres dengan data yang tersimpan dan mampu terkirim secara otomatis.
“Kemenangan harus dirancang, karena aplikasi Rekat Indonesia sekaligus memiliki tiga fungsi, yaitu menggalang relawan, mengawal penghitungan, dan menjadi bukti digital yang valid bagi suara Prabowo-Sandi,” paparnya.
Tanty mengatakan apabila sebagian besar lembaga survei hanya mampu memantau perhitungan secara hitung cepat, maka aplikasi Rekat Indonesia mampu berfungsi sebagai hitung cepat sekaligus real count.
Menurut dia, para relawan akan ditempatkan di seluruh TPS dan melaporkan jumlah suara Prabowo-Sandi, sehingga suara yang masuk adalah murni perolehan dari seluruh TPS yang digunakan.
“Jutaan relawan Rekat Indonesia adalah orang yang militan, termasuk di dalamnya emak-emak militan dan masyarakat 212, akademisi dari ratusan perguruan tinggi sampai pedagang pasar,” katanya pula.
Terpisah, Wakil Ketua DPR RI Fadli Zon menilai aplikasi berbasis native mobile yang mengawal perolehan suara dari tingkat TPS sangat dibutuhkan untuk menghindari adanya kecurangan dalam Pemilu.
“Untuk mengawal proses pergantian kepemimpinan nasional agar tidak dicurangi, aplikasi seperti Rekat Indonesia sangat berguna untuk menangkal kecurangan Pemilu,” kata Fadli.
Dia mengatakan, masyarakat belum sepenuhnya percaya terhadap penyelenggara Pemilu sehingga munculnya aplikasi Rekat Indonesia bisa menjadi fungsi kontrol dalam tahapan proses penghitungan suara di TPS agar terpantau.