SOREANG – Badan Kepegawaian Pendidikan dan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Kabupaten Bandung, tidak bisa berbuat banyak terkait sejumlah tenaga honorer kategori 2 (K2) yang gagal mengikuti seleksi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (P3K) Tahap I 2019.
Honorer K2 mengeluhkan kesalahan teknis, system pendaftaran daring. Sebab, pengaturan system diatur langsung oleh pemerintah pusat melalui Kementerian Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Kemen PANRB) dan Badan Kegepawaian Negara (BKN).
Plh. Kepala BKPSDM Kabupaten Bandung Erick Juriara mengatakan, rekrutmen P3K merupakan program pemerintah pusat meskipun nantinya beban pembiayaan untuk gaji mereka, dibebankan ke pemerintah daerah.
”Termasuk untuk potensi pelamar dan jumlah kuota yang diberikan juga diatur oleh pemerintah pusat,” jelasnya saat ditemui di ruang kerjanya, Jumat (1/3).
Menurutnya, para tenaga honorer K2 sudah paham betul cara pendaftaran daring untuk rekrutmen P3K tersebut. Soalnya mereka berpengalaman saat mendaftar rekrutmen calon pegawai negeri sipil (CPNS) dengan sistem tak jauh berbeda beberapa waktu lalu.
”Begitu juga soal kesalahan mengunggah berkas yang diperlukan seharusnya tidak terjadi kalau mereka teliti. Di situ sudah ada petunjuknya, tinggal diikuti saja dengan seksama,” katanya.
Terkait kuota, Erick menjelaskan bahwa angka 420 orang yang terdiri dari 348 tenaga pendidik, 50 tenaga kesehatan dan 22 penyuluh pertanian, itu merupakan kebijakan pemerintah pusat. Begitu pula saat pemerintah pusat menyatakan ada potensi pelamar sebanyak 1.497 orang terdiri dari 1.304 guru, 130 tenaga kesehatan dan 63 penyuluh pertanian.
”Terkait proses seleksi sendiri, bahwa di Kabupaten Bandung total pelamar rekrutman P3K mencapai 1.018 orang. Dari jumlah itu, hanya 907 orang yang lulus tahap seleksi administrasi dan 111 lainnya tidak lulus,” tuturnya
Menurut Erick, mereka yang tidak lulus sebenarnya memenuhi persyaratan dari sisi tingkat pendidikan dan usia. Namun tidak adanya formasi (posisi) kepegawaian yang dilamar, membuat mereka harus menunggu posisi tersebut tersedia pada rekrutmen P3K tahap selanjutnya.