” Kali ini kita paksa dia bayar, dia janji akan bayar mulai awal Maret nanti, dengan jaminan surat perjanjian bermeterai. Kalau tidak bayar, kita akan datangi lagi,” jelas Dadang
Dadang mengaku, dirinya setor uang Rp 200 juta, karena tergiur dengan janji investasi membuat perkebunan kesemek. Namun selama beberapa bulan tak kunjung ada realisasinya.
”Mungkin karena dia pemilik media radio, jadi mudah membujuk korbannya. Saya setor ratusan juta, tapi belum sedikitpun dikembalikan,” bebernya.
Apa yang Monang lakukan ternyata berdampak pada warga sekitar dan satpam komplek yang mengeluh terganggu karena sering kedatangan orang ke rumah Monang selama beberapa tahun.
Salah seorang satpam komplek yang tidak ingin namanya disebut mengatakan, Kedatangan warga ini bukan yang pertama, tapi hampir tiap hari ada yang datang dan selalu mengaku tak pernah ketemu. Padahal Monang selalu ada.
”Kadang dia ngopi di cafe sebelah, sedangkan si korbannya menunggu. Ya kasihan juga, makanya kami sempat bantu warga kasih tau posisi Pak Monang, tapi korbannya pada tidak percaya,” tandasnya. (ziz)