BANDUNG – Dalam upaya memberikan kontribusi melalui program yang dinamakan Center for Education Study and Advocacy (CESA), Dompet Dhuafa (DD) Pendidikan mengajak semua pemangku kepentingan untuk bergerak bersama dalam upaya “menyelamatkan” sektor pendidikan saat bencana terjadi.
Managar Strategic Partnership DD Pendidikan, Aza El Munadiyan mengungkapkan, tak bisa dipungkiri, sektor pendidikan kerap terdampak setiap kali terjadi bencana. Sehingga, selain menimbulkan trauma pada anak-anak, kerusakan gedung sekolah juga menjadi salah satu dampak besar yang harus ditanggung oleh para penyintas (orang yang mampu bertahan hidup) bencana. Ditambah lagi potensi bencana alam yang juga besar di negeri ini, membuat pendidikan menjadi krusial untuk diperhatikan dalam konteks kebencanaan.
”Untuk tujuan tersebut, CESA menggelar ”Kajian Pendidikan di Wilayah Bencana,” ungkap Aza, usai kajian di Upnormal Coffee Roaster, Jalan Raden Saleh, Cikini Jakarta Pusat, belum lama ini.
Dalam acara yang berlangsung dengan konsep talkshow tersebut, Aza menargetkan suatu rancangan model pendidikan di wilayah bencana, mulai dari respon tanggap darurat, recovery dan mitigasi bencana sejak dini.
”Acara ini juga bertujuan untuk mengadvokasi konsep pendidikan di wilayah bencana agar dapat masuk dalam kurikulum pendidikan nasional,” katanya.
Diacara yang diikuti 75 orang dari berbagai instansi itu, hadir sederet pemateri yang kompeten diantaranya dari LIPI sebagai perwakilan unsur pemerintah dari NGO diwakili oleh MPBI (Masyarakat Peduli Bencana Indonesia) dan Dompet Dhuafa.
”Mereka semua hadir untuk berbagi pengetahuan,” tandasnya.
Sementara itu, Peneliti Geofisika Laut Pusat Penelitian Oseanografi LIPI, Nugroho Dwi Hatanto mengaku, pihaknya optimis, mitigasi bencana akan sukses jika ada sinergi antar para pemegang kepentingan.
”Kita bisa bertukar pikiran, melupakan sekat-sekat dan memberikan informasi tentang literasi bencana,” ucap Nugroho.
Ditempat yang sama, perwakilan MBPI, Koordinator Advokasi dan Akuntabilitas serta Pengembangan Kapasitas Masyarakat Penanggulangan Bencana Indonesia, Iskandar Leman menututurkan, jika bicara mitigasi berarti bicara tentang mengurangi dampak bencana.