BANDUNG –Indonesia merupakan salah satu negara penghasil sampah terbanyak di dunia. Salah satu jenis sampah yang dihasilkan dari negara ini adalah sampah plastik. Berdasarkan data Asosiasi Industri Plastik Indonesia (INAPLAS) dan Badan Pusat Statistik (BPS), sampah plastik di Indonesia mencapai 64 juta ton per tahun.
Untuk itu, diperlukan kesadaran bagi masyarakat untuk mengurangi penggunaan sampah plastik. Salah satunya adalah dengan gerakan membawa tempat makanan dan minuman sendiri.
Dilansir dari laman resmi Dinas Pendidikan Jawa Barat, Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 5 Bandung adalah sekolah pencetus gerakan membawa tempat makanan dan minuman sendiri.
Salah seorang guru SMKN 5, Titi Juhaeti mengungkapkan, dicetuskannya gerakan tersebut sebagai upaya dari pihaknya untuk mengajarkan kepada siswa, salah satu bagaimana cara mengurangi penggunaan plastik. Selain siswa, program ini juga diterapkan untuk seluruh masyarakat yang ada di lingkungan sekolah.
”Kita ajarkan siswa agar saat membeli makanan dan minuman sebaiknya membawa tempat sendiri. Targetnya awal siswa, tapi kita juga upayakan untuk seluruh guru, caraka, dan kantin untuk melakukan hal yang sama,” ungkap Titi saat ditemui, di SMKN 5, Jalan Bojong Koneng No 37A, Sukapada, Cibeunying Kidul, Kota Bandung, baru-baru ini.
Menurut perempuan yang juga penggiat lingkungan ini, ada juga inisatif dari siswa untuk memasang air galon di setiap kelas, sehingga selain lebih hemat, efektif juga untuk mengurangi penggunaan plastik.
”Semenjak tidak diberlakukan moving class, program tersebut mulai dilakukan dan hasilnya efektif,” ujarnya.
Dia menjelaskan, selain berhasil mengurangi sampah, program ini juga mendapat apresiasi yang menyebabkan SMKN 5 meraih predikat Sekolah Adiwiyata Mandiri dari Kota Bandung.
”Penghargaan yang diraih pada akhir 2018 tersebut, adalah yang ketiga kalinya bagi sekolah. Sebelumnya penghargaan serupa diterima pada 2013 dan 2016 secara nasional mendapatkan penghargaan Adiwiyata,” jelasnya.
Titi pun berkomitmen untuk menumbuhkan sikap disiplin pada seluruh siswa. Dia menargetkan pada 2019 akan lebih giat dan gencar untuk mendidik anak agar memiliki karakter yang peduli akan lingkungan.