BOGOR – Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, berkomitmen akan membawa provinsi berpenduduk hampir 50 juta jiwa ini menjadi daerah yang paling toleran terhadap keberagaman suku, ras, budaya dan agama.
Emil, sapaan akrabnya, memastikan bahwa ekspresi keberagaman tersebut mendapatkan tempat seluas-luasnya di Jabar.
Hal itu diutarakannya saat menghadiri Bogor Street Festival pesta rakyat Cap Go Meh, di jalan Otista Kota Bogor, Selasa malam (19/2).
”Dari Bogor kita berkomitmen perkuat persatuan kita. Saya sangat bangga dimana hari ini kota Bogor menunjukkan ke-Indonesiannya sebagai wakil Jawa Barat,” tutur Emil.
Indonesia merupakan negara terbanyak yang memiliki perbedaan suku, agama dan budaya. Namun menurut Emil, kita adalah bangsa yang mencari persamaan dari perbedaan tersebut.
”Bangsa kita akan hancur dan berantakan kalau selalu mencari perbedaan,” tegasnya.
Perayaan Bogor Street Festival pesta rakyat Cap Go Meh 2019 bukan hanya peristiwa budaya dan simbol keagamaan, melainkan lebih dari itu yaitu warisan bangsa atau tradisi turun temurun. Dengan tujuan mempersatukan bangsa dalam momentum tahunan ini.
Acara yang sudah digelar sejak siang hari itu, menampilkan antara lain Drumband Pusdikzi, Hadroh, Lighting, FADE IN, Parade Budaya India, Tari Kipas Sulawesi Selatan, Nacha San Thay Zhe, Tainan City, Reog Singo Ngumboro, Ponorogo, Wayang Landus Ciamis, Dipokersen, Kota Bogor, Barong Keket Bali, Ngarot, Indramayu, Komunitas KAWANUA, Kereta Ratha Yatra, Komunitas Harekhrisna Cisarua Bogor, Ogo-Ogoh Pure Bumi Natha Shakti, Brimob Resimen 2, Pelopor dan Pawai Seni Liong-Barong. Ribuan masyarakat tumpah ruah disepanjang jalan yang ditutup untuk lalu lintas.
”Mudah-mudahan perayaan budaya ini menjadi sebuah kebanggan dan saya ucapkan terima kasih kepada Kementerian Pariwisata mulai tahun depan festival ini akan dijadikan agenda nasional. Kita harus dukung acara yang menyatukan kita dengan semangat ke-Indonesiaan” ucap Emil.
Acara yang juga menyuguhkan berbagai petunjukan tarian dan live musik itu dihadiri oleh Walikota Bogor Bima Arya, perwakilan dari Kemenpar, Kapolda Jabar, Pangdam III Siliwangi, hingga Duta Besar India untuk Indonesia Prakash Gupta. (yan)