KOTA – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sumedang mencatat hingga bulan Februari 2019 telah terjadi 50 lebih bencana alam. Bencana tersebut tersebar di seluruh wilayah Kabupaten Sumedang.
Hal itu disampaikan Kepala BPBD Kabupaten Sumedang, Ayi Rusmana. Menurutnya, saat ini terjadinya beberapa bencana di Kabupaten Sumedang diakibatkan curah hujan yang cukup tinggi. Selain itu, ada juga faktor lainnya, seperti letak topografi Kabupaten Sumedang merupakan daerah berbukit dan pegunungan. Jadi, dengan adanya faktor pemicu musim hujan mengakibatkan rawannya pergerakan tanah atau longsor.
“Jadi manakala curah hujan yang besar dengan durasi lama, ditambah dengan potensi yang sudah ada bisa menjadi pemicu terjadinya longsor. Makanya, tidak salah PVMBG (Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi) mengeluarkan update peringatan pergerakan tanah rawan potensi longsor dari menengah hingga tinggi,” ujar Ayi di ruang kerjanya, belum lama ini.
Ayi mengatakan, dari banyaknya bencana yang terjadi di Kabupaten Sumedang, mengakibatkan kerugian hingga ratusan juta. Pihaknya telah memprediksi berapa kerugiannya. Hingga pertengahan bulan Februari ini, diprediksi kerugiannya mencapai Rp 300 juta lebih. “Itu belum termasuk kejadian robohnya 3 jembatan yang terjadi di Kecamatan Tomo dan Jatigede,” tuturnya
Ayi melanjutkan, kejadian bencana yang baru itu terjadi longsor di Dusun Balumbang Desa Sundamekar Kecamatan Cisitu yang mengancam 12 rumah. “Semua kecamatan memang rawan terjadi pergerakan tanah. Akan tetapi bukan semua desa di satu kecamatan tersebut berpotensi,” helasnya.
Dikatakan Ayi, biasanya wilayah yang rawan longsor itu wilayah yang berdekatan dengan aliran sungai dan wilayah yang kemiringan tanah lebih dari 40 derajat.
Lanjut Ayi, dengan terjadinya beberapa bencana akhir akhir ini, BPBD sudah membuat surat himbauan kepada masyarakat melalui kecamatan. Terutama, untuk meningkatkan kesiapsiagaan apabila terjadi curah hujan yang tinggi dengan durasi yang lama. “Jadi dengan himbauan tersebut diharapkan masyarakat selalu siap siaga jika terjadi hujan dengan durasi lama,” tegasnya
Ayi juga menjelaskan, Kabupaten Sumedang merupakan daerah yang dikategorikan sebagai daerah rawan terjadi pergerakan tanah. Seperti data hasil penelitian yang dikeluarkan Badan Geologi Pusat Vulkanologi dan Mitigasi Bencana Geologi.