JAKARTA – Menteri Komunikasi dan Informatika, Rudiantara menyambangi Badan Pengawas Pemilu RI, Senin (18/2) malam, untuk mengklarifikasi laporan dugaan pelanggaran pemilu dalam acara Kominfo Next, yang ditudingkan kepadanya.
“Tadi koordinasi beberapa hal yang berkaitan dengan tindaklanjut MOU yang ditandatangani bertiga sama KPU dan Bawaslu waktu itu. Sekaligus juga diminta klarifikasi mengenai kejadian soal ‘yang bayar gaji ibu siapa’ itu aja,” ujar Rudiantara terkait kehadirannya di Bawaslu RI, Jakarta, Senin malam.
Dalam proses klarifikasi, dia mengaku mendapat sekitar 30 pertanyaan oleh Bawaslu RI. Rudiantara menyatakan hanya menjawab apa adanya sesuai kejadian.
“Tadi ditanya (dalam acara Kominfo Next) ada atribut atau tidak, ada partai atau tidak, ada identitas capres atau tidak, ya nggak ada semuanya, memang bukan acara untuk kampanye,” terang Rudiantara.
Terkait pernyataannya dalam acara Kominfo Next yang dituding menguntungkan salah satu capres, Rudiantara mengatakan, Bawaslu nanti akan menentukan apakah dirinya melanggar atau tidak. Yang jelas, kata Rudiantara, dalam bukti rekaman yang diputar, dalam acara itu dirinya sampai sembilan kali menekankan acara itu tidak ada kaitannya dengan Pilpres.
Secara terpisah, Ketua Bawaslu RI Abhan membenarkan pihaknya memanggil Rudiantara untuk mengklarifikasi tudingan pelanggaran pemilu.
Menurutnya klarifikasi itu adalah prosedur biasa dalam penanganan dugaan pelanggaran pemilu. “Iya kita klarifikasi. Prosedurnya seperti itu,” jelas Abhan.
Sebelumnya seseorang bernama Nurhayati dari kelompok Advokat Cinta Tanah Air (ACTA) melaporkan Menkominfo Rudiantara atas dugaan pelanggaran pemilu yang dilakukan Rudiantara dalam acara Kominfo Next.
Ia mengatakan, Rudiantara dalam acara itu membuat pernyataan yang menggiring untuk tidak memilih pasangan capres 02.
Dalam acara Kominfo Next yang diselenggarakan di Hall Basket Senayan, Jakarta, Kamis (31/1), Menkominfo awalnya menanyakan soal desain banner sosialisasi Pemilu 2019 yang akan ditempel di Kementerian Kominfo.
Rudiantara mempersilakan peserta dalam Kominfo Next memilih apakah lebih setuju dengan desain nomor satu atau nomor dua. Dia menekankan bahwa pilihan nomor satu dan dua ini tidak terkait Pilpres.
“Ini susah-susah gampang. Tidak ada kaitannya dengan pencoblosan pilpres nanti. Jangan dikait-kaitkan dengan pencoblosan pilpres. Kalau dikait-kaitkan dengan pencoblosan pilpres, saya akan ambil hak otoritas saya untuk menetapkan. Tidak ada kaitannya dengan pilpres,” ujar Rudiantara saat itu.