BANDUNG – Unit Pelaksana Teknis (UPT) Balai Bahasa Jawa Barat di bawah Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) siapkan sejumlah program unggulan.
Kepala Balai Bahasa Jawa Barat, Sutejo mengungkapkan, Balai Bahasa secara umum bertugas membina dan mengembangkan Bahasa Indonesia di Jawa Barat sesuai slogan yang diusung, yakni mengutamakan Bahasa Indonesia, melestarikan bahasa daerah dan menguasai bahasa asing.
Pengembangan tersebut dapat berupa penelitian yang berhubungan dengan bahasa dan sastra. Sebab, saat ini di ruang publik cenderung masih menggunakan bahasa asing. Padahal, bahasa Indonesia sebagai jatidiri dan kekayaan nasional yang juga bagian dari budaya seharusnya bahasa Indonesia tidak boleh hilang.
”Kalau kebudayaan hilang lama lama juga bangsa juga hilang. Menguasai bahasa asing harus, agar kita mampu bersaing terutama bahasa inggris. Tapi jangan dibalik,” kata Sutejo, di Kantor Balai Bahasa Jawa Barat, Jalan Sumbawa No. 11 Kota Bandung, Jumat (15/2).
Menurutnya, penggunaan bahasa asing di ruang publik seperti sekolah, hotel, tempat pariwisata dan lain-lain, merupakan sebuah pelanggaran terhadap Undang-undang (UU) nomor 24 Tahun 2009 tentang Bahasa Indonesia sebagai bahasa persatuan. Untuk itu, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) melalui badan pengembangan dan pembinaan bahasa menyusun sejumlah program prioritas guna mengimplentasikan slogan yang diusung.
Beberapa program tersebut antara lain, gerakan literasi nasional, pengutamaan Bahasa Indonesia di ruang publik, uji kemahiran bahasa Indonesia, penyuluhan dan pengembangan kosa kata Bahasa Indonesia hingga lomba wajah bahasa sekolah serta jambore sastra yang akan diikuti oleh sejumlah balai bahasa yang berasal dari Jawa dan Bali.
”Saya juga akan beraudiensi dengan bupati, wali kota termasuk juga dengan gubernur supaya mereka mengeluarkan imbauan semacam edaran termasuk perwal (peraturan wali kota) atau perbup (peraturan bupati) supaya di ruang publik mengutamakan Bahasa Indonesia,” terangnya.
Mengingat pentingnya bahasa Indonesia yang baik dan benar sesuai kaidah dan norma yang berlaku maka, pihaknya akan terus melakukan sosialisasi ke masyarakat secara persuasif. Selain itu, untuk mewujudkan kesadaran tersebut, Sutejo mengaku, sejask 2018 Balai Bahasa telah memberikan penghargaan ke sejumlah daerah seperti Kota Cimahi, Kabupaten Indramayu, Kabupaten Karawang di beberapa titik terutama tempat wisata, restoran dan hotel.