CIMAHI– Dinas Sosial Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DinsosP2KBP3A) Kota Cimahi mencatat ada sebanyak 4.301 anak terlantar di Cimahi, dengan rincian, usia balita 450 dan anak di atas lima tahun sebanyak 3.851 jiwa.
Kepala Bidang Sosial pada Dinsos P2KBP3A Kota Cimahi Agustus Fajar mengatakan, dengan masih tingginya angka anak terlantar yang ada, maka sebaiknya perlu ada perhatian dari semua pihak.
”Dari pendataan pekerja sosial mereka kebanyakan berada di panti sosial. Di sana untuk pemenuhan kebutuhannya,” kata Agustus, di Komplek Perkantoran Pemkot Cimahi, Jalan Demang Hardjakusuma, Kemarin (24/1).
Menurut Agustus, beberapa faktor penyebab anak masuk pada sebutan terlantar adalah tidak terpenuhinya kebutuhan dasar si anak yang disebabkan masalah ekonomi, pola pengasuhan anak serta anak yang tidak mempunyai orang tua pemberi perlindungan. Sehingga, pihak pemerintah lebih responsif dalam penanganan anak terlantar ini.
”Tujuannya, memastikan agar balita terlantar ini terpenuhi kebutuhannya. Tapi bukan berarti harus melulu berupa pemenuhan materi,” ujarnya.
Untuk itu, lanjutnya, pihaknya berusaha memberikan apa yang dibutuhkan si anak. Ia mencontohkan, jika anak membutuhkan pengasuh, maka pihaknya akan memberikan konsultasi.
”Atau kalau mereka kebingungan ada kendala misalnya gangguan sikologis pada ibu atau bapaknya ya kita datangkan sikolog,” ucapnya.
Selain itu, Agustus mengaku, pihaknya juga memiliki beberapa pola untuk penanganan anak terlantar ini. Pertama, bagaimana pihaknya memberikan edukasi terhadap orang tua perihal bagaimana caranya memberikan pola pengasuhan yang baik terhadap anaknya.
Kemudian, jika memang berasal dari keluarga tak mampu yang menjadikan anaknya terlantar, maka akan dimasukan ke dalam Program Keluarga Harapan (PKH). Sehingga mereka tidak mengabaikan kebutuhan yang menjadi hak anaknya sehingga tidak terlantar.
“Jika anak itu memang tidak memiliki orang tua, maka kita berupaya mencarikan keluarga terdekat hingga tetangga yang mau menampung anak maupun bayi terlantar itu. Kalau gak ada juga baru kita rujuk ke panti,” jelasnya.
Perihal bantuan berupa materi, diakui Agustus untuk saat ini pihaknya belum ada anggaran khusus. “Ada juga bantuan dari program nasional berupa tabungan anak,” pungkasnya. (ziz)