SOREANG – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung melalui Dinas pendidikan melakukan peninjauan langsung kelapangan untuk melakukan kajian relokasi bangunan SDN Tirtayasa yang terkena dampak pembangunan jalur Kereta Api Cepat (KAC).
Kepala Dinas Pendidikan H.Juhana mengatakan, siap menampung aspirasi dan mengkaji secara teknis dan non teknis tencana relokasi bangunan SDN Tirtayasa Desa Cibiru Hilir Kecamatan Cileunyi Kabupaten Bandung Selasa, (16/1)
“Ya, saya langsung meninjau lokasi untuk relokasi SDN Tirtayasa. Sekolah ini direlokasi, karena terkena pembangunan jalur kereta api cepat,” jelas Juhana Kepada Wartawan saat melakukan pemantauan di lokasi SDN Tirtayasa Cileunyi keamrun (16/1).
Menurutnya, kajian dilakukan untuk menentukan titik lokasi rekolasi agar sesuai dengan apirasi masyarakat. Apalagi, berdasarkan koordinasi dengan kades ada 4 lokasi untuk relokasi sekolah tersebut.
Selain itu, pihaknya juga telah melakukan komunikasi langsung dengan ahli waris pemilik lahan dan bangunan SDN Tirtayasa yang me wakafkannya untuk sekolah. Mereka meminta sekolah yang nanti dibangun diharapkan tidak jauh dari pemukiman warga.
Ditempat sama, Maman Sudrajat Kepala Bidang SD Disdik Kabupaten Bandung mengatakan, koordinasi ini diharapkan akan mencapai kesepakatan dengan memperoleh solusi yang tepat. Sebab, bagaimanapun juga SDN Rancasari harus tetap ada.
Sementara itu, ahli waris lahan SDN Tirtayasa Cileunyi keluarga Sumitra dan E.Rohendi melalui salah satu ahli warisnya H.Muhtar (64)berharap relokasi harus disesuaikan dengan kebutuhan umum dan keterbukaan dengan para ahli waris.
dia berharap dinas pendidikan pada proses relokasi ahli waris diajak komunikasi. Sebab, ketika itu pemilik lahan menghibahkan tanah ini untuk dimanfaatkan peningkatan pendidikan.
“Keinginan kami tidak berlebihan hanya ingin mengetahui proses relokasi sekolah tersebut, dan berharap ada komunikasi dengan para ahli waris,” kata dia.
Lebih lanjut, Muhtar mengatakan kalau para ahli waris berharap ketika pemerintah merelokasi sekolah tersebut bisa memberikan sarana lebih. Sehingga, generasi muda sekitar mendapatkan sarana pendidikan yang maksimal.
Muhtar yang didamping adik kandungnya A.Saeful menjelaskan, sebagai ahli waris wajar kalau mengajukan aspirasi untuk kemajuan pendidikan dan transparan dari pihak pemerintah atau pihak sekolah.