Terpisah Budayawan Jawa Barat, Dr. Tisna Sanjaya juga menyesalkan adanya pernyataan dari sosok Gubernur Jawa Barat itu.
”Saya dan teman-teman seniman lainnya keur semangat ka Citarum, banyak rencana buat 2019 untuk Citarum, ku pernyataan kieu jadi haroream. Kang Emil teu ngahargaan pisan,”ujar Tisna.
Menurut seniman kelahiran Bandung 60 tahun yang lalu dan sering memerankan tokoh Sunda Sikabayan ini, Ridwan Kamil memberikan pernyataan blunder. Sebagai seorang Gubernur Jabar yang baru beberapa bulan dilantik, seharusnya berterimakasih dan ikut bekerja langsung, lebur atas apa yg sdg dikerjakan oleh upaya-upaya Jokowi untuk Citarum, yang mangkrah di era Aher.
”Emil sudah mengeluarkan pernyataan tidak kondusif. Padahal Presiden, stafnya, aparat pemerintah serta warga sedang giat-giatnya bekerja untuk penataan Citarum. Jika dalam proses sekarang masih ada kordinasi uang kurang kurang lancar antar institusi atau kelompok-kelompok, pegiat lingkungan, aparat dan seterusnya, justru harus lebih hati-hati untuk menyampaikan pernyataan di media,” sambungnya.
Sebut dia, penataan Citarum menurut Tisna Sanjaya memiliki masalah yang sangat kompleks, ragam kepentingan dan masalah birokrasi, budaya, karakter warga, bisnis hingga politik.
”Jika pernyataan pemimpin ungkapannya vulgar, sembarangan berucap ditengah tengah warga dan terutama TNI yang sangat giat membersihkan sungai dan lingkungan Citarum. Maka spirit kerja gotong royong, tradisi silih bantuan, asih asah asuh keur lemah cai urang bakal mangkrak deui seperti yang sudah-sudah,” tambahnya.
”Pemimpin harus ekstra hati-hati, merenungkan sikon sebelum berucap dan bertindak, sebab yg dihadapi selain secara fisik Cai Citarum nu kiruh, juga sikon sosial tahun politik yang sedang dalam proses penataan menuju budaya demokrasi yang damai, tidak dengan cara pilihan ungkapan yang bisa membuat konflik,” pungkasnya. (yan/ign)