JAKARTA – Direktorat Tindak Pidana Korupsi Bareskrim Polri kembali melakukan pemeriksaan terhadap saksi-saksi yang diduga mengetahui kasus pengaturan skor mafia bola yang sedang diusut.
Penyidik pun memeriksa tiga orang saksi sekaligus. Mereka adalah Sekretaris Jenderal Persatuan Sepak Bola Seluruh Indonesia (PSSI) Ratu Tisha Destria, Asep Edwin selaku Ketua Komdis PSSI, dan Hidayat yang merupakan mantan anggota Exco PSSI.
“Benar, tiga orang itu diperiksa sesuai jadwal dari penyidik,” kata Karopenmas Divhumas Polri Brigjen Dedi Prasetyo, kemarin.
Namun, dia belum bisa memastikan apakah ketiga orang itu hadir semua atau tidak.
Diketahui, kasus ini mencuat setelah Manajer Madura FC Januar Herwanto berbicara ke publik. Dia mengaku pernah ditawari sejumlah uang oleh anggota komite eksekutif (Exco) PSSI, Hidayat, agar timnya mengalah saat melawan PSS Sleman di Liga 2.
Hidayat pun memutuskan mundur dari Exco PSSI setelah kasus dugaan pengaturan skor itu mencuat. Mendengar dugaan kecurangan pengaturan skor, Polri pun reaktif dengan membentuk Satgas Antimafia Bola.
Terpisah, Satgas yang dibentuk pihak kepolisian bergerak cepat untuk memberantas kasus mafia sepak bola Indonesia. Setelah Johar Ling Eng, kini giliran Dwi Irianto alias Mbah Putih yang turut diamankan polisi.
Belakangan Mbah Putih memang disebut menerima sejumlah aliran dana soal pengaturan skor. Hal itu diungkapkan oleh mantan Manajer Persibara Banjarnegara, Lasmi Indaryani.
Berkat keberanian Lasmi, polisi bisa mengamankan Johar. Sehari setelah Johar ditangkap, Mbah Putih turut diamankan oleh satgas di Jogjakarta.
Penangkapan sendiri dilakukan di Hotel New Saphire Jogjakarta pukul 10.00 WIB. “Ya betul mas sudah ditangkap di Jogjakarta oleh tim dan saat ini sedang dalam perjalanan dari Jogja ke Jakarta untuk pemeriksaan lebih lanjut,” ungkap Brigjen Pol Dedi. (cuy/jpnn)