NGAMPRAH– Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bandung Barat akan mengintensifkan pengawasan di lingkungan perusahaan terkait peredaran narkoba. Hal itu dikarenakan jumlah pemakai narkoba selama tahun ini kebanyakan dari kalangan pekerja.
Tercatat, sepanjang tahun ini, BNN berhasil mengamankan 14 orang penyalahgunaan narkoba. Sebanyak 10 orang di antaranya dilakukan rehabilitasi sementara 4 orang lainnya tengah menjalani proses sidang karena sudah P21.
“Kebanyakan pemakai narkoba ini dari kalangan pekerja. Sehingga tahun depan kami akan lebih banyak melakukan pengungkapan di lingkungaan perusahaan, karena tahun ini baru dua perusahaan saja seperti PT Nyalindung dan Combiphar,” kata Kepala Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Bandung Barat, Sam Norati Martiana di Ngamprah, Rabu (26/12).
Berdasarkan riset dari Universitas Indonesia (UI), kata dia, untuk tingkat nasional sebanyak 59 persen pemakai narkoba merupakan para pekerja, sisanya dari kalangan pelajar dan sektor lainnya. “Faktornya karena pekerja inii memiliki pendapatan sehingga dengan mudah membeli obat terlarang tersebut. Makanya ini jadi fokus kami di tahun depan,” ungkapnya.
Dia juga menegaskan, di tahun depan akan lebih fokus terhadap pemberantasan lantaran sudah dua tahun terakhir melakukan sosialisasi kepada seluruh masyarakat di Bandung Barat. “Dua tahun terakhir kami menggiatkan sosialisasi ke-16 kecamatan hingga ke desa-desa, 12 sekolah dan dua perusahaan. Tahun depan kita fokuskan pemberantasan,” ujarnya.
Kendati tahun ini anggaran masih minim, kata dia, namun pihaknya berkomitmen agar pengungkapan kasus narkoba ini bisa lebih banyak di tahun depan. “Intinya tahun depan pengungkapannya harus lebih banyak dari tahun ini. Walaupun memang jumlah personel masih terbatas termasuk anggaran yang kami miliki tahun ini sebesar Rp 2,1 miliar yang bersumber dari APBN/APBD,” tandasnya. (drx)