Penertiban KJA, diakui dia, cukup menurunkan produksi ikan. Namun, pihaknya juga berkomitmen untuk mendukung program Citarum Harum guna merevitalisasi sungai terpanjang di Jawa Barat itu.
“Produksi ikan di KBB 48.000 ton per tahun. Sekarang, penurunannya memang belum begitu terasa. Namun ke depan, produksi ikan dari keramba akan terus menurun,” katanya.
Sebagai gantinya, lanjut dia, pemerintah daerah bekerja sama dengan PT Indonesia Power Unit Bisnis Pembangkitan Saguling memfasilitasi para pembudi daya ikan di keramba untuk beralih pekerjaan. Di antaranya, menjadi peternak kambing ataupun itik. “Solusi terbaik memang menjadi peternak dan diarahkan ke darat sehingga mereka tidak lagi menjadi petani ikan dikedua waduk tersebut,” tandasnya. (drx)