Emrus menuturkan, sejatinya kandidat mengutamakan isu ekonomi atau isu teroris itu bisa kita benarkan dari segi logika. ”Jadi kalau kita mengutamakan ekonomi, tentu kita jangan mengabaikan hukum. Kenapa, karena ekonomi itu baru jalan dengan baik kalau ada koridor hukum, misalkan dari perizinan, tidak boleh menipu dan tidak boleh membuka usaha tanpa izin. Untuk itu, penegakan hukum juga diperlukan,” sambungnya.
Akademisi Universitas Pelihata Harapan (UPH) itu mengatakan, dalam kehidupan sosial pasti memiliki keterkaitan atau hubungan antara hubungan kehidupan lainnya, seperti ekonomi dan hukum, ekonomi dan politik atau hukum dengan politik.
”Sesungguhnya fenomena sosial itu tidak ada berdiri sendiri, pasti terjadi proses sosial hubungan pengaruh antara bidang kehidupan, misalkan hubungan ekonomi dan hukum sangat mempengaruhi, politik juga mempengaruhi. Nah, oleh sebab itu, lebih tepat adalah mengedepankan suatu isu, tetapi jangan sampai mengabaikan yang lain, karena dalam kehidupan satu Negara jangan terfokus pada satu persoalan, termasuk di dalamnya kesehatan, pendidikan, pariwisata, budaya dan juga kepercayaan harus diurusi oleh Negara, termasuk Presiden yang terpilih nanti,” tutup Emrus Sihombing.
Terpisah, Ketua KPU Arief Budiman mengungkapkan bahwa pasangan calon dari Tim Kemenangan Nasional (TKN) Joko Widodo – Maruf Amin dan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo Subianto – Sandiaga Uno telah sepakat apa yang telah direncanakan oleh KPU. Hanya saja KPU mencoret daerah Aceh dan Papua sebagai pilihan debat Pilpres 2019 sebab debat di daerah tersebut bisa memakan biaya dan energi yang begitu banyak.
”Untuk waktunya tidak berubah, seperti sebelumnya, hanya ada masukan di hari-hari terakhir debat saja yang belum ditentukan kapannya,” ujar Arief.
Debat sendiri dijelaskan Arief akan berlangsung lima kali. Debat pertama, pasangan calon capres dan calon wakil presiden, kedua antara calon presiden, ketiga antar calon wakil presiden, selanjutnya antar capres dan terakhir antara paslon cawapres.
Dari hasil keputusan,Arief mengaku bahwa Tim pemenangan para pasangan calon bersama KPU juga sudah menentukan panelis terkait pertanyaan terhadap tema pada saat debat. ”KPU sudah mendapatkan tiga nama panelis yang masih akan dikonfirmasi,” kata Arief.