NGAMPRAH– Menjelang liburan panjang Natal dan Tahun Baru, Unit Pelaksana Teknis Kebersihan pada Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Bandung Barat menyiapkan sejumlah armada dan personel untuk mengatasi membeludaknya sampah.
“Ada dua daerah yang menjadi fokus pengangkutan sampah yaitu di Lembang dan Padalarang. Karena kedua daerah itu kerap ramai dikunjungi warga dan wisatawan, terutama pada malam tahun baru sehingga personel dilengkapi armada disiapkan,” ujar Pelaksana Tugas Kepala UPT Kebersihan Rudi Huntadi di Ngamprah, kemarin.
Rudi menyebutkan, sedikitnya 30 personel akan diturunkan untuk melayani pengangkutan sampah di Lembang dan Padalarang. Sementara itu, jumlah armada yang disiapkan masing-masing 3 unit truk dan beberapa armada caisar.
Rudi mengungkapkan, pihaknya juga bekerja sama dengan sejumlah tempat wisata, khususnya di Lembang untuk pelayanan pengangkutan sampah ini.
“Khusus tempat wisata, mereka biasanya punya TPS sendiri, sehingga itu memudahkan kami untuk melakukan pengangkutan sampah,” ujarnya.
Menurut Rudi, volume sampah pascaperayaan Natal dan Tahun Baru sebenarnya lebih sedikit dibandingkan dengan volume sampah saat libur Lebaran. Soalnya, libur Lebaran biasanya lebih lama daripada libur Natal dan Tahun Baru.
“Logikanya, semakin lama libur, semakin banyak orang yang berkunjung ke tempat-tempat wisata. Dan, semakin banyak juga sampah yang dihasilkan,” ujar Rudi.
Data UPT Kebersihan KBB, kontribusi sampah dari objek wisata di kawasan Lembang cukup signifikan. Dari 25-30 ton sampah per hari khusus di kawasan Lembang, 60 persennya merupakan sampah yang berasal dari sejumlah objek wisata.
Kondisi itu membuat Terminal Grafika Cikole, salah satu objek wisata di Lembang berinisiatif mengelola sampah secara mandiri. Menurut Jajang, penanggung jawab pengelolaan sampah di objek wisata itu, volume sampah di objek wisata tersebut pada hari biasa sekitar 20 tong per hari. Namun saat hari libur nasional, jumlahnya bisa dua kali lipat.
“Sampah bermacam-macam, mulai dari plastik, kaleng, bekas makanan, hingga sampah yang tidak bisa diolah lagi seperti styrofoam,” ujarnya.