BOGOR – Melalui berbagai media, Najwa memang terus mengampanyekan kegiatan membaca kepada masyarakat. Dalam talkshow Kick Andy saat launching Kolecer dan Candil bersama Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil dan Andy, ia mendorong para orang tua, khususnya ibu, untuk menanamkan membaca sejak dini.
“Anak bisa didorong dengan target membaca, misalnya sehari berapa lembar atau sebulan berapa buku,” ujar Najwa.
Sebagai Duta Baca Indonesia, Najwa diharapkan menjadi panutan dan memotivasi minat baca masyarakat yang masih kurang. “Tugas yang menantang, karena tradisi dan minat membaca kita yang masih lemah. Cuma perlu satu buku untuk jatuh cinta pada membaca. Cuma satu buku. Cari buku itu. Mari jatuh cinta,” katanya.
Pentingnya membaca, selain menambah pengetahuan, juga dapat merangsang pikiran agar terus terbuka. Membaca tak sekadar melihat kata, tetapi mendapatkan makna dari apa yang dibaca. Semakin banyak literatur yang kita baca, semakin kita memahami beragam hal seperti alam semesta dan tentunya menjadikan masyarakat tidak berpikiran sempit.
Kreatif merupakan solusi dalam menumbuhkan minat baca masyarakat. Ia mencontohkan, beberapa orang dengan tulus punya semangat mencerdaskan bangsa, khususnya di daerah pedalaman. Mereka, dari atlet angkat besi Papua, pedagang tahu, hingga sekelompok pemuda, menjadi perpustakaan bergerak.
“Tanpa dibayar, bahkan mesti keluar uang untuk membeli buku dan ongkos ini itu, mereka dengan keras kepala mengantarkan buku-buku kepada siapa pun yang mau membaca,” katanya.
Bagi Najwa, jika budaya membaca di atas rata-rata, maka rakyat Indonesia sanggup bersaing dan tidak minder menghadapi dunia. Karena, negara ini didirikan oleh orang-orang yang gila membaca dan tekun bergelut dengan segala ide maupun kata-kata. Tidak seharusnya generasi bangsa ini tumbuh dalam keyakinan buta, tetapi punya wawasan yang luas, bahkan mencintai argumentasi.