CIMAHI – Peluncuran Cimahi Military Tourism yang dikelola Dinas Kebudayaan Pariwisata Kepemudaan dan Olahraga (Disparbudpora) Kota Cimahi tidak sesuai ekspektasi. Sebab, ketika acara di lauching Bus wisata yang dijanjikan oleh Wali Kota belum selesai dibuat.
Ketua Komunitas Sejarah Tjimahi Heritage (TH) Machmud Mubarok mengatakan, secara program sudah launching sudah sesuai target pemerintah. Namu, beberapa kendala bus wisata Sakoci yang seharusnya dihadirkan kenyataannya belum selesai.
”Katanya ada kendala dalam hal teknis sehingga bus belum bisa selesai, katanya Gubernur Jabar mau hadir tapi mungkin karena bus belum rampung jadi batal,” jelas Machmud kepada wartawan keamrin. (14/12).
Kendati demikian, sebagai masyarakat Cimahi harus tetap optimis, wisata ini harus tetap jalan. Namun dinas terkait harus segera memikirkan konsep wisata militer ini.
”Karena sudah dilaunching, maka segera rapatkan barisan dan bentuk tim khusus untuk percepatan,” jelasnya.
Pria yang kerap disapa Max ini juga menyayangkan penghapusan ”Heritage” pada program Wisata Kota Cimahi tersebut. Padahal, militer di Kota Cimahi bagian dari heritage yang cakupannya lebih luas dan bisa menjangkau berbagai segmen masyarakat.
”Kami memandang heritage sebagai dunia dan militer bagian didalamnya. Harusnya tidak perlu dihapuskan heritage, tapi mungkin Kota Cimahi ingin menonjolkan militer supaya lebih tegas dan fokus,” tuturnya.
Sementara itu, Kadisbudparpora Kota Cimahi Budi Raharja mengakui, masih terdapat kendala dalam peluncuran wisata militer tersebut. Salah satunya bantuan bus wisata dari Gubernur Jabar yang rencana bisa ditampilkan ternyata masih proses finishing sehingga belum bisa diluncurkan.
”Kami berterima kasih kepada Pak Gubernur sudah menyumbang bus wisata dan akan diberi nama Sakoci, atau Saba Kota Cimahi,” ujarnya.
Menurut Budi, masyarakat mendambakan Kota Cimahi memiliki destinasi wisata. Namun karena keterbatasan destinasi, maka pihaknya memilih wista berbau militer.
”Militer dipilih karena Kota Cimahi dari dulu identik dengan keberadaan militer. Harapannya, ikut melekat nilai disiplin dan nasionalisme kepada seluruh masyarakat,” ujarnya.