JAKARTA– Pelatih PSM Makassar, Robert Rene Alberts dalam waktu dekat dijadwalkan akan mendatangi kantor PSSI. Kedatangan Robert Alberts ke induk sepak bola Indonesia itu menyusul upayanya untuk membongkar praktik pengaturan hasil pertandingan (skor) atau match fixing di Liga 1.
“Saya dapat surat dari PSSI. Mereka meminta saya untuk datang ke sana (kantor PSSI). Untuk memberikan pernyataan terkait match fixing ini. Saya sudah tidak tahu siapa yang saya percayai kalau misalnya saya pergi ke sana,” beber Robert Alberts di Makassar, Kamis (13/12).
Upaya Robert Alberts untuk membongkar praktik pengaturan di sepakbola Indonesia khsusnya Liga 1 dimulai dari sejumlah dugaan. Kecurigaan itu semakin menguat setelah Robert Alberts melakukan riset dan observasi terkait bagaimana sistem tersebut bekerja.
Robert Alberts menuturkan, awalnya menginstruksikan jajarannya melalui sekretaris tim Andi Widya Syadzwina. Wina sapaan akrabnya, diberikan tugas untuk melakukan pengecekan terhadap seorang oknum wasit yang namanya kerap terdaftar dalam jajaran perangkat wasit ketika Persija Jakarta bermain.
“Kenapa satu orang wasit mengikuti Persija di beberapa pertandingan terakhir mereka. Tidak ada transparansi dalam sistem. Kami tidak bisa mendapatkan jawaban yang pasti,” terang Robert Alberts.
Untuk menguatkan rasa penasarannya setelah tak mendapatkan kepastian, Robert Alberts mengaku langsung mempertanyakan kondisi tersebut kepada AFC. Khususnya aturan terkait legitimasi diizinkan atau tidaknya seorang wasit sebagai jajaran pengadil untuk satu tim dalam beberapa pertandingan terakhir.
“Apakah normal, satu wasit mengikuti satu tim di beberapa pertandingan terakhir yang mereka jalani. Dan jawaban dari mereka (AFC) adalah hal itu tidak normal. Ini bukan sesuatu yang normal yang dijalankan dalam liga manapun di dunia ini,” terang Robert Alberts.
Sesuai dengan aturan, wasit menurut Robert Alberts, tidak seharusnya memimpin pertandingan tim yang sama dalam dua bahkan hingga tiga pekan berturut-turut. Namun sistem di liga Indonesia menurutnya justru terkesan mengindahkan aturan tersebut.
Kondisi seperti itulah yang menurutnya merupakan bagian dari bagaimana sistem pengaturan skor bekerja dalam sebuah kompetisi. Robert Alberts membeberkan fakta ketika timnya bermain di kandang sendiri menjamu Persija Jakarta. Wasit tersebut bertindak sebagai pengadil utama dalam pertandingan.