SMPN 28 Bandung Canangkan Kangpisman

BANDUNG – Program ung­gulan Kota Bandung, Kang­pisman (Kurangi, Pisahkan dan Manfaat) mulai semakin mengakar di dunia pendidikan. Setelah resmi dicanangkan pada Oktober 2018, kini Kang­pisman mendapat dukungan dari siswa SMPN 28 Bandung.

Pembacaan ikrar oleh seluruh siswa menjadi penanda pen­canangan Kangpisman di SMPN 28. Ikrar tersebut yaitu Pertama, mengakui program Kangpisman membawa perubahan baik terhadap lingkungan.

Kedua, melakukan zero was­te dengan membawa tempat makan, minum dan lap setiap hari. Ketiga, memilah sampah sesuai dan memanfaatkan di bank sampah. Keempat, turut berpartisipasi aktif mencipta­kan kenyamanan lingkungan.

Wali Kota Bandung, Oded M Danial sangat mengapre­siasi hal tersebut. Ia berharap, gerakan ini tak hanya ber­langsung selama siswa be­rada di sekolah tetapi juga saat berada di rumah dan ling­kungan tempat tinggalnya.

”Dengan diresmikannya pro­gram Kangpisman ini, sampah yang berada sekitar kita bisa menjadi manfaat dan bernilai ekonomi,” tutur Oded saat menjadi pembina upacara di SMPN 28, kemarin (10/12).

Di hadapan para siswa, Oded menjelaskan, Kangpisman kepanjangan dari Kurangi, Pisahkan dan Manfaatkan. Pertama, kurangi sampah mulai dari sumbernya, yaitu baik itu di rumah atau sekolah. Kedua, pisahkan sampah ke­ring atau basah (organik/anorganik). Terkahir manfaat­kan sampah menjadi barang yang terpakai ataupun me­miliki nilai ekonomi.

”Murid sekolah harus rajin pisahkan sampah dan dapat memanfaatkannya. Sehingga sampah bisa berkurang dari sumbernya,” kata Oded.

”Mulai dari sekarang ubah mindset kita. Sampah itu se­bagai sahabat yang bisa di­manfaatkan dan memiliki daya ekonomi,” lanjutnya.

Sementara itu, Kepala SMPN 28 Bandung, Nunung Kura­esin mengaku, sekolahnya telah melakukan gerakan kebersihan sebelum pen­canangan Kangpisman.

”Sekitar Agustus kita sudah giat memprogramkan keber­sihan, baik itu bebersih sam­pai bank sampahnya pun kita miliki,” katanya.

”Kita biasakan siswa mem­bawa tempat makanan dan tumbler. Ini agar pola pikir me­reka lebih cerdas dan mengeta­hui manfaatnya,” tambah Nunung.

Setelah pencanangan pro­gram Kangpisman, ia berha­rap kesadaran siswa menge­nai kebersihan semakin me­ningkat. Selain itu, mampu memilah dan memilih sampah dari sumbernya. (yan/ign)

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan