BANDUNG – Anggota DPR RI Arief Suditomo menilai, pelestarian budaya Sunda, khususnya silat perlu diapreasi oleh masyarakat. Sebab, sebesar apapun perhatian pemerintah tanpa ada upaya melestarikan dari masyarakat, dinilai akan tetap hilang.
”Pelestarian budaya lokal ini merupakan kewajiban kita semua. Sebab, saat ini budaya lokal benar-benar hadapan langsung dengan pop culture yang sudah menjadi ancaman,” kata Arief di sela-sela silaturahmi di Padepokan Gajah Putih, Jalan Siti Munigar, Astana Anyar, Kota Bandung, Minggu (9/12) malam.
Anggota Komisi 1 DPR RI Dapil Jabar 1 Bandung-Cimahi tersebut mengungkapkan, momen gemilang silat di Asian Games 2018 seharusnya menjadi cambuk bersama untuk saling melengkapi. Pemerintah memberikan apresiasi dan masyarakat berupaya untuk melestarikan. ”Sebab, tanpa ada upaya melestarikan dari masyarakat sebesar apapun perhatian pemerintah akan percuma. Tetap akan punah,” ujarnya.
Arief mengatakan, uang yang beredar di negeri ini lebih banyak kontribusinya dari pemerintah. Hal ini terlihat dari PDB Indonesia Rp 10 ribu triliun, kemudian APBN Rp 10.500 triliun.
”Untuk hal-hal yang kita inginkan seperti meminta anggaran untuk pelestarian budaya ini misalnya, saya rasa bukan menjadi hal yang strategis. Hal yang harus kita lakukan saat ini adalah apa yang bisa kita lakukan sebagai masyarakat untuk melestarikan budaya,” urainya.
Dia menilai, peran negara tidak harus selama berbentuk anggaran. Tapi bisa juga dengan bentuk perhatian, dukungan fasilitas, kemudahan akses dan lain-lain. ”Silat layak masuk dalam kurikulum. Paling tidak, seluruh siswa di Jawa Barat harus mengenal silat,” tandasnya. (rie)